Angina Pektoris Pada Penyakit Jantung Koroner

Angina Pektoris Pada Penyakit Jantung Koroner. Akibat iskemia miokard sering digambarkan secara klasik dengan keluhan nyeri dada yang berlangsung 1-10 menit, terjadi pada saat melakukan aktivitas dan menghilang setelah istirahat. Inilah yang dimaksud dengan angina pektoris. Ternyata angina pektoris hanya merupakan puncak gunung es penyakit jantung koroner (yang manifestasi secara klinis), muncul konsep baru tentang iskemia miokard tersamar. Banyak publikasi mengungkapkan bahwa sekitar 70% bangkitan iskemia miokard pada penderita penyakit jantung koroner tanpa keluhan angina (penyakit jantung koroner asimptomatis). 

Angina Pektoris Pada Penyakit Jantung Koroner

Jadi, iskemia miokard tersamar adalah terjadinya iskemia miokard secara obyek tanpa angina atau keluhan lainnya, seperti sesak nafas dan atau gangguan irama jantung (aritma). Nyeri dada yang khas dari angina pektoris adalah rasa tertekan, terperas, terjepit, terbakar, di daerah retrosternal  (di balik tulang sternum yang berada di tengah-tengah dada) yang bisa menjalar ke lengan kiri, leher, bahu, dan punggung. Berlangsung antara 1 sampai 10 menit. 

Faktor-faktor yang bisa mencetuskan angina, antara lain berjalan mendaki, cuaca dingin, emosi, habis makan, koitus (senggama), serta gerakan fisik. Faktor peredamnya adalah istirahat. Angina pektoris  bisa di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :
  1. Angina pekloris stabil (selama 30 hari terakhir tidak ada perubahan dalam frekuensi, lama atau berat pencetusnya).
  2. Angina pektoris tak stabil (pola angina berubah frekuensi bertambah, juga berat atau lama faktor pencetus angina lebih ringan).
  3. Angina prinzmental (angina yang timbul umumnya waktu istirahat akibat spasme pembuluh darah koroner.


Tetapi mengapa iskemia miokard tersamar tidak merasa nyeri dada? Diperkirakan sebagai penyebabkanya adalah sebagai berikut :
  • Iskemia lebih ringan.
  • Lama iskemia lebih singkat dan/atau dilindungi timbulnya pembuluh-pembuluh darah alternatif yang baru (kolesterol).
  • Difek/gangguan pada sistem peringatan angina akibat dari gangguan sistem saraf.
  • Ambang sakit yang tinggi.
  • Diabetes mellitus atau neuropati lainnya.


Pengobatan rasional angina pektoris dan iskemia tersamar pada dasarnya sama, bisa secara non-farmakologik, farmakologik, dan tindakan khusus. Non-farmakologik artinya tanpa obat-obatan, misalnya intervensi faktor risiko koroner merokok, diet, dan stres. Bisa juga dengna menghilangkan pencetus, membina hubungan suportif dokter pasien. 

Secara farmakologik artinya dengan menggunakan obat-obatan, yang spesifik angina-nya, misalnya nitrat, penyekat reseptor beta, antagonis kalsium, juga terapi untuk penyakit-penyakit sebagai faktor risikonya, seperti hipertensi, dislipidemia, dan diabetes mellitus. 

Tindakan khusus yang bisa dilakukan adalah revaskularisasi (angioplasti, bedah pintas koroner) melalui operasi. 

Sumber :
  1. Sitorus, R.H. (2006). Tiga Jenis Penyakit Pembuluh Utama Manusia. Yrama Widya : Bandung. 

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.