Menentukan Nilai Kritis Hasil Laboratorium Klinik

Menentukan Nilai Kritis Hasil Laboratorium Klinik. Nilai kritis adalah batasan nilai hasil pemeriksaan laboratorium, yang menunjukkan keadaan patologis di luar normal dan berpotensi membahayakan keselamatan jiwa bila tidak ditindaklanjuti dengan cepat.
Menentukan Nilai Kritis Hasil Laboratorium Klinik
Menentukan Nilai Kritis Hasil Laboratorium Klinik

Dengan adanya nilai kritiss dapat menjadi perhatian tersendiri karena terkait langsung dengan kepentingan pasien. Saat ini, hampir semua instansi baik RS  dan juga Laboratorium Klinik harus memiliki panduan Nilai Kritis. Setelah spesimen melewati tahap validasi hasil, dan petugas menemukan hasil pasien yang melewati batas Nilai Kritis maka petugas laboratorium akan menghubungi dokter pengirim sehingga dokter dapat melakukan tindakan secepatnya untuk keselamatan pasien tersebut. 

Bagaimana Menentukan Nilai Kritis

Dalam menentukan nilai kritis dapat dilakukan berdasarkan adopsi beberapa sumber literatur yang diakui dalam lingkup internasional, rekomendasi klinisi atau kesepakatan dari organisasi kesehatan baik nasional maupun internasional, juga studi internal dengan melakukan perbandingan antarlaboratorium.

Tentunya sebagai salah satu syarat akreditasi RS, baik itu SNARS atau JCI, bukti pelaksanaannya perlu disiapkan, yaitu daftar hadir rapat bersama klinisi dan notulensinya. Tidak lupa setiap pelaporan nilai kritis harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, yang tertuang dalam suatu SOP.

Prosedur Pelaporan Nilai Kritis

  1. Dipastikan tidak ada kesalahan pranalitik dan analitik
  2. Lapor ke dokter penanggung jawab laboratorium (SpPK)
  3. Pelaporan paling tepat langsung ke DPJP, bisa melalui telp atau WA
  4. Nilai kritis dilaporkan sesegera mungkin, batas maksimal antara 15-30 menit
  5. Didokumentasikan dalam suatu buku berisi tanggal, identitas pasien, RM, hasil nilai kritis, waktu keluar hasil, waktu pelaporan, nama pelapor, nama penerima laporan, paraf.
  6. Didokumentasikan di rekam medik, bisa berupa stempel nilai kritis yang berisi hasil nilai kritis, paraf penerima laporan, dan paraf pemberi laporan.

Manfaat Nilai Kritis 

Dengan menerapkan pelaporan nilai kritis maka instansi laboratorium (RS/Laboratorium klinik) dapat memberikan nilai tambah kepada klinisi sehingga klinisi dapat menetapkan diagnosis dan tindakan yang perlu segera dilakukan sesuai dengan hasil laboratorium. 

Jika dilihat manfaat dari sisi pasien, Nilai Kritis berkaitan langsung dengan penanganan lanjut pasien. Dengan mengetahui kondisi pasien jika berada dalam Nilai Kritis, maka dokter yang menangani pasien dapat langsung memberikan penanganan lanjutan dengan tepat, sehingga dapat mencegah kemungkinan terburuk yang dapat dialami pasien.erkaitan langsung dengan penanganan lanjut pasien. Dengan mengetahui kondisi pasien jika berada dalam Nilai Kritis, maka dokter yang menangani pasien dapat langsung memberikan penanganan lanjutan dengan tepat, sehingga dapat mencegah kemungkinan terburuk yang dapat dialami pasien.

Buka Disini : Contoh tabel nilai kritis dari (Genzen and Tormey, 2011)

Sumber :
Dapatkan buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik". Disusun oleh Gilang Nugraha, S.Si., M.Si, dkk. Pembelian Buku / Order via WA https://wa.me/6285862486502. Info selengkapnya tentang buku bisa dilihat disini : JUAL BUKU "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik" torium Medik"
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.