Bagaimana Cara Menghitung Jumlah Sel Darah Dalam Tubuh Manusia
Table of Contents
Bagaimana Cara Menghitung Jumlah Sel Darah Dalam Tubuh Manusia. Didalam tubuh manusia, diperkirakan jumlah darah mencapai 7 persen dari berat badan. Jika kita melihat rata-rata pada tubuh orang dewasa memiliki berat 65-80 kilogram maka jumlah darah berksiar 4,7-5,5 liter darah yang ada di dalam tubuh manusia. Bagaimana caranya, untuk mengukur jumlah darah eritrosit, leukosit, platelet dalam tubuh manusia? Bagi orang awam mungkin akan kesulitan menentukan bagaimana cara menghitung jumlah sel-sel tersebut. Namun, bagi ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) menghitung jumlah sel dalam darah adalah pekerjaan yang dilakukan setiap harinya.
Bagaimana Cara Menghitung Jumlah Sel Darah |
Sel-Sel Darah Yang Dihitung Oleh ATLM
Didalam tubuh manusia terdapat tiga jenis sel darah yang umum kita ketahui bersama seperti, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit (platelet). Ketiga jenis sel darah tersebut dihitung jumlahnya per satuan volume darah dengan terlebih dahulu membuat pengenceran dari darah yang akan diperiksa.
Pada sebagian besar laboratorium klinik yang sudah memiliki alat autoanalyzer yang mana dikarenakan memiliki beban kerja yang besar pula. Pada dasarnya alat semacam itu yang lazimnya dipakai bersama alat pengencer otomatis sehingga dapat memberikan hasil yang sangat teliti dan tepat. Pemeriksaan otomatis ini pula, menghitung dan menganalisa berapa volume eritrosit rata-rata dan nilai hemoglobin rata-rata. Alat hematologi analyzer ini memiliki harga yang sangat mahal, sehingga harus sering dilakukan maintenance teratur untuk menghindari berbagai kendala yang tidak di inginkan. Selain meintenance tersebut, harus ada upaya dalam menjamin ketepatan pemeriksaan seperti dilakukannya QC (Quality Control) baik secara internal ataupun eksternal.
Cara perhitungan lainnya adalah dengan cara manual, yaitu menggunakan pipet dan kamar hitung yang sampai saat ini masih banyak di gunakan juga di laboratorium pratama dan laboratorium di daerah terpencil, seperti puskesmas.
Cara Menghitung Jumlah Sel Darah Putih (Leukosit)
Spesimen yang di gunakan pada pemeriksaan sel darah putih adalah dengan menggunakan darah utuh. Biasanya ATLM menambahkan zat additif berupa EDTA pada sampel darah pada pemeriksaannya. Dalam pemeriksaannya, spesimen diencerkan menggunakan pipet leukosit kemudian di masukkan ke dalam kamar hitung khusus. Jumlah leukosit dihitung dalam volume tertentu; dengan mengenakan faktor konversi jumlah leukosit per ul darah dapat diperhitungkan.
Larutan pengencer yang biasa digunakan dalam pemeriksaan leukosit adalah larutan Turk yang mempunyai susunan sebagai berikut, gentian violet 1% dalam air 1 ml, asam asetat glasial 1 ml; aquades ad 100 ml. Sebelum digunakan sebaiknya di saring terlebih dahulu.
Cara Menghitung Jumlah Sel Darah Merah (Eritrtosit)
Pada pemeriksaan sel darah merah (eritrosit) spesimen yang digunakan biasanya berbarengan dengan pemeriksaan hematologi rutin lainnya, yaitu menggunakan darah utuh dengan menambahkan zat additif EDTA pada sampel darah pasien. Dalam pemeriksaannya, spesimen diencerkan menggunakan pipet eritrosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. Jumlah eritrositdihitung dalam volume tertentu; dengan mengenakan faktor konversi jumlah eritrosit per ul darah dapat diperhitungkan.
Larutan yang digunakan untuk mengencerkan darah adalah larutan Hayem; dimana kandungan larutan hayem sebagai berikut ; natriumsulfat (berair kristal) 5 gr; natriumchlorida 1 gr; merkurichlorida 0,5 gr; aquadest ad 200 ml. Selain larutan Hayem dapat digunakan laurtan Gowers, dimana susunannya adalah sebagai berikut ; natriumsulfat 12,5 gr, asam asetat glasial 33,3 ml; aquadest ad 200 ml. Sebelum digunakan sebaiknya disaring terlebih dahulu.
Cara Menghitung Jumlah Platelet (Trombosit)
Pemeriksaan trombosit juga termasuk kedalam pemeriksaan hematologi rutin, dimana pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersama-sama dengan pemeriksaan leukosit, hemoglobin dan hematokrit. Pemeriksaan trombosit sebetulnya sukar dihitung karena trombosit sangat mudah pecah dan karena sukar dibedakan dari kotoran kecil lainnya jika dilakukan dengan pengamatan dibawah mikroskop.
Pemeriksaan trombosit yang biasa di lakukan secara manual adalah dengan menggunakan pengencer atau larutan Rees Ecker, yang kemudian jumlah trombosit dihitung dalam kamar hitung. Larutan Rees Ecker terdiri dari susunan, natriumsitrat 3,8 gr; larutan formaldehida 40% 2 ml; brilliantcressylblue 30 mg; aquadest ad 100 ml. Sebelum digunakan sebaiknya larutan ini disaring terlebih dahulu.
Pada pemeriksaan secara manual ini akan memiliki banyak kendala bagi yang belum memahami secara prinsip kerja. Selain itu, penting sekali bagi ATLM dalam menemukan lapang pandang bilikihitung yang digunakan, supaya pekerjaan dapat dilakukan secara cepat dan akurat.
Diberbagai laboratorium klinik pemeriksaan manual ini sudah dilakukan modifikasi supaya pengerjaannya lebih cepat dan efisien waktu yang digunakan dalam pemeriksaan sel darah.
Sumber :
- Gandasoebrata, R. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik, hal 22-23. Dian Rakyat : Jakarta
Dapatkan buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik". Disusun oleh Gilang Nugraha, S.Si., M.Si, dkk. Pembelian Buku / Order via WA https://wa.me/6285862486502. Info selengkapnya tentang buku bisa dilihat disini : JUAL BUKU "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik" torium Medik"
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.
Baca juga :
- Tes Saring Hemostasis : Tes Thrombin Time (Tes TT)
- Erythrocyte Sedimentation Rate (Laju Sedimentasi) [LED, Laju Endap Darah]
- Crossmatch Pada Transfusi Darah ; Metode Gel Test, Prinsip, Cara Kerja Dan Interpretasi Hasil
- Batas Waktu Pemeriksaan Darah EDTA
- Perhatikan Faktor-Faktor Kesalahan Pada Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli