Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit


Lekosit adalah bagian penting dari sistem pertahanan tubuh, terhadap benda asing, mikroorganisme atau jaringan asing. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang. Turunan dari sel Leukosit adalah turunan meliputi: sel NK, sel biang, eosinofil, basofil, dan fagosit termasuk makrofaga, neutrofil, dan sel dendritik.



Pemeriksaan Hitung Jumlah Lekosit

Hitung jumlah lekosit menyatakan jumlah lekosit perliter darah (lesysteme international d’Unites = SI Unit) atau per millimeter kubik atau mikroliter (unit konvensional). Lekosit atau sel darah putih adalah sel yang bulat berinti dengan ukuran 9 – 20 µm, jumlahnya sekitar 4.0 – 11.0 ribu/mm3 darah. Tempat pembentukannya di sumsum tulang dan jaringan limfatik. Lekosit berasal dari sel bakal (stem cell) dan kemudian mengalami diferensiasi (mengalami pematangan). Lekosit di angkut oleh darah ke berbagai jaringan tubuh tempat sel-sel tersebut melakukan fungsi fisiologiknya.

Spesimen yang digunakan pada pemeriksaan hitung jumlah lekosit, yaitu:
  1. Darah kapiler atau darah vena EDTA;
  2. Tidak ada pembatasan asupan makanan dan minuman pada penderita;
  3. Darah tidak boleh diambil pada lengan yang terpasang jalur intra-vena.
Metode pemeriksaan hitung jumlah lekosit ada dua, yaitu cara manual dan cara elektronik/otomik. Saat ini sudah banyak laboratorium yang menggunakan cara elektronik. Tetapi banyak juga yang masih menggunakan cara manual.

1. Cara Manual

Cara manual dilakukan dengan menghitung lekosit secara visual dengan mikroskop. Darah terlebih dahulu diencerkan dengan larutan asam lemah dan perhitungan dilakukan menggunakan bilik hitung (counting chamber). Kesalahan cara ini adalah sebesar 15%.

Prinsip : Darah diencerkan dengan asam lemah, sel-sel selain lekosit akan dilisiskan dan darah menjadi encer sehingga lekosit lebih mudah dihitung. Jumlah lekosit per mikroliter darah ditentukan dengan menghitung sel-sel di bawah mikroskop dan kemudian mengalikannya dengan menggunakan faktor pengali tertentu.

Alat dan Bahan :
  • Mikroskop;
  • Bilik hitung dengan kaca penutupnya;
  • Pipet Lekosit beserta karet pembuluhnya. Dapat juga menggunakan mikropipet dengan tip-nya;
  • Tabung reaksi;
  • Pipet Pasteur;
  • Larutan Turk yang berisi asam asetat glacial 15 ml, gentian violet 1% 1 ml, dan aquades add 475 ml.
Cara kerja
a. Mengencerkan darah dengan larutan Turk;
b. Pengenceran dapat menggunakan pipet Thoma lekosit atau tabung, dalam contoh pemeriksaan ini, darah diencerkan 20 kali;
c.  Pengenceran dengan menggunakan pipet lekosit:
  1. Pipet lekosit disiapkan, selang karet dipasang pada salah satu ujung pipet yang berada di dekat bagian yang bulat;
  2. Sampel darah dicampur baik-baik hingga homogen kemudian diisap dengan pipet lekosit sampai skala 0,5. Darah yang menempel di bagian luar ujung pipet dibersihkan dengan kertas tisu;
  3. Dilanjutkan menghisap reagen sampai skala 11. Hindari terjadinya gelembung udara;
  4. Ujung pipet ditutup dengan ibu jari dan lepaskan selang karet. Kemudian tutup salah satu ujung pipet dengan ibu jari dan ujung pipet lainnya dengan jari tengah. Kocok tabung selama 2-3 menit supaya homogen. Letakkan pipet di atas meja dan biarkan selama 3-5 menit;

d. Pengenceran dengan tabung:
  1. Ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering diisi larutan Turk sebanyak 190 µl dengan menggunakan mikropipet;
  2. Sampel darah dicampur baik-baik hingga homogen kemudian diisap dengan mikropipet 10 µl. Darah yang menempel di bagian luar ujung tip pipet dibersihkan dengan kertas tisu;
  3. Tiupkan sampel darah tersebut ke dalam larutan Turk yang telah disiapkan. Bilas pipet dengan cara mengisap dan meniup larutan dengan beberapa kali sampai ujung tip pipet terlihat bersih;
  4. Tabung dikocok-kocok beberapa kali supaya homogen. Letakkan tabung pada rak dan biarkan selama 3-5 menit.
e.  Mengisi bilik hitung dengan sampel yang telah diencerkan:
  1. Periksa kebersihan permukaan area perhitungan dan kaca penutup, jika terlihat kotor dibersihkan dulu;
  2. Letakkan kaca penutup sedemikian rupa sehingga kedua bidang yang dibagi pada bilik hitung tertutup. Agar kaca penutup dapat mudah melekat, kedua tanggul dibasahi sedikit dengan jari tangan basah;
  3. Masukkan sampel yang telah diencerkan ke dalam bilik hitung.
f.  Sampel yang diencerkan dengan pipet lekosit:
  1. Kocok pipet supaya larutan sampel homogen, lalu buang 3-4 tetes pertama;
  2. Posisikan ujung pipet pada tepi permukaan bilik hitung dengan menyentuh pinggir kaca penutup;
  3. Biarkan tetesan larutan sampel mengalir perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya. Cairan tidak boleh mengalir ke alur bilik hitung.
g.  Sampel yang diencerkan dengan tabung:
  1. Tabung darah yang sudah diberi EDTA dihomogenkan;
  2. Ambil larutan sampel dengan pipet Pasteur kemudian teteskan ke dalam bilik hitung. Posisikan ujung pipet pada tepi permukaan bilik hitung dengan menyentuh pinggir kaca penutup.
  3. Alirkan larutan sampel ke dalam bilik hitung perlahan-lahan. Cairan tidak boleh mengalir ke alur bilik hitung.
  4. Letakkan bilik hitung pada tempat yang rata, biarkan selama 2-3 menit unutk memberi kesempatan kepada lekosit mengendap.
h.  Menghitung Lekosit:
  1. Meletakkan bilik hitung pada meja preparat mikroskop, gunakan perbesaran 10x. Kurangi cahaya yang masuk dengan menegcilkan diafragma;
  2. Pengamatan difokuskan pada bidang-bidang bergaris dalam bilik hitung dan carilah lekosit;
  3. Lakukan penghitungan lekosit pada 4 bidang besar bilik hitung. Semua sel yang menempel garis batas sebelah kiri dan atas dihitung, sedangkan semua sel yang menempel garis batas sebelah kanan dan bawah tidak dihitung;
  4. Seluruh sel lekosit yang ditemukan dalam 4 kotak besar dicatat kemudian dilakukan penghitungan menggunakan rumus-rumus yang ada untuk menentuka jumlah lekosit permilimeter kubik (mm3) atau mikroliter (µl) darah;
  5. Jika jumlah sel terlalu rendah, perlu dilakukan penghitungan lagi dengan pengenceran yang diperkecil. Sebaliknya, jika jumlah sel terlalu tinggi, naka pengenceran diperbesar, jika pengenceran menggunakan pipet Thoma Lekosit, maka dapat diganti dengan pipet eritrosit.
Hasil pemeriksaan
Penghitungan dilakukan di dalam 4 kotak besar. Jumlah lekosit/mmk darah dihitung dengan rumus : (N/0.4) x 20 atau N x 50, dimana N=jumlah sel lekosit yang ditemukan, 0.4=volume bilik hitung, dan 20=pengenceran.

Koreksi Jumlah Lekosit
Jika darah tepi mengandung banyak eritrosit berinti (nucleated red blood cells, NRBCs) atau eritroblast, yaitu eritrosit yang masih muda (misalnya pada anemia hemolitik), maka sel-sel tersebut akan turut diperhitungkan seperti lekosit. Hal ini karena inti dari eritroblast tidak bisa dilisiskan oleh larutan pengencer.

Koreksi dapat dilakukan dengan memeriksa apusan darah untuk dilakukan hitung differensial lekosit, kemudian persentase jumlah eritrosit berinti dicatat. Koreksi jumlah lekosit dilakukan jika dijumpai NRBC sebanyak 10% atau lebih. Perhitungannya adalah :

Lekosit terkoreksi = ( 100 x AL ) : ( 100 + N )

dimana, AL = hitung lekosit, dan N = jumlah NRBCs yang ditemukan.

Jika jumlah NRBCs yang ditemukan kurang dari 10%, maka tidak perlu dilakukan koreksi jumlah lekosit, cukup dilaporkan saja.

 
2. Cara Elektronik
Cara elektronik dewasa ini telah banyak dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin penghitung sel darah (hematology analyzer). Prinsip dasar digunakan yaitu impedansi (resistensi elektrik) dan pembauran cahaya (light scattering/optical scatter). Prinsip impedansi didasarkan pada deteksi dan pengukuran perubahan hambatan listrik yang dihasilkan oleh sel-sel darah saat mereka melintasi sebuah flow cell yang dilalui cahaya. Hasil hitung lekosit dengan analyzer ditampilkan pada lembar hasil sebagai WBC (White Blood Cell).

Penggunaan cara elektronik dengan alat penghitung sel darah lebih menguntungkan karena mampu menghitung sel dalam jumlah yang jauh lebih besar, menghemat waktu dan tenaga serta hasil cepat diterima oleh klinisi untuk kepentingan terapi pada pasien. Namun harga tersebut mahal, prosedur pemakaian dan pemeliharaannya harus dilakukan dengan sangat cermat. Disamping itu upaya penjaminan mutu juga harus selalu dilakukan.


PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.
Sumber :
  1. Ariakiki's Blog. (2017). Makalah Hitung Leukosit. [Online]. Tersedia ; http://ariakiki.blogspot.co.id/2016/05/makalah-hitung-leukosit.html. (16 Mei 2017). 
  2. Laboratorium Kesehatan. (2017). Hitung Leukosit. [Online]. Tersedia ; http://labkesehatan.blogspot.co.id/2009/11/hitung-lekosit.html. (16 Mei 2017).


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments