Aterosklerosis Penyebab Terjadinya Penyakit Jantung Koroner

Table of Contents
Aterosklerosis Penyebab Terjadinya Penyakit Jantung Koroner. Terjadinya penyakit jantung koroner akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan oksigen otot jantung, sehingga terjadi kebutuhan yang meningkat atau penyediaan yang menurun, atau gabungan keduanya, yang disebabkan oleh berbagai faktor. Fungsi Jantung adalah sebagai pemompa darah, sedangkan sedangkan darah bertugas membawa zat-zat yang diperlukan tubuh, seperti sari makanan dan oksigen (zat asam); dan juga bertugas mengangkut zat-zat yang tidak berguna, seperti zat-zat hasil metabolisme dan karbondioksida (zat asam arang) untuk dikeluarkan dari tubuh. 

Aterosklerosis Penyebab Terjadinya Penyakit Jantung Koroner

Aterosklerosis

Pengertian aterosklerosis adalah suatu proses penyempitan perlahan-lahan pembuluh darah koroner akibat penumpukan lemak, bertambahnya sel otot-otot polos, peningkatan pembentukan jaringan ikat kolagen dan kadang-kadang terjadi pengapuran (kalsifikasi). 

Terdapat tiga tahap proses aterosklerosis yaitu terbentuknya "fatty streak",  fibrous plaque, dan terakhir "complicated lesion". 

Tahap fatty streak di tandai dengan terbentuknya sel busa dengan ester kolesterol  sebagai komponen utama. Pada tahap kedua terjadi produksi jaringan ikat (serat kolagen dan retikulum) yang berlebihan serta bertambah banyaknya sel-sel otot polos sebagai akibat rangsangan "Platelet Derived Growth Factor (PDGF)".  

Plak fibrous terdiri atas lemak sebagai inti dan diatasnya terdapat lapisan fibrous. Plak ini relatif stabil selama bertahun-tahun. Tahap akhir yang merupakan proses aterosklerosis adalah complicated lesion  yang ditandai dengan adanya perdarahan, pengapuran, ulserasi (perlukaan), dan trombosis (pembekuan darah) disamping plak fibrous. 

Akibat aterosklerosis  maka aliran darah yang mengangkut oksigen untuk otot jantung akan terhambat. Terjadilah apa yang disebut iskemia miokard, dan apabila berlanjut terjadi kematian otot jantung (nekrosis), maka hal itu disebut infark miokard.

Untuk memahami proses aterosklerosis yang cukup rumit ini, perlu dipahami dulu soal pembagian lemak dan lipoprotein (zat pembawa kolesterol dalam tubuh).

Lemak terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipida, dan asam lemak bebas. Karena kolesterol, trigliserida, dan fosfolipida tidak larut, maka lipoprotein berfungsi mengedarkannya ke seluruh tubuh.

Secara sederhana, kolesterol dalam darah diangkut oleh lipoprotein ke jaringan dan pembuluh darah. Jenis lipoprotein ini disebut LDL (Low Density Lipoprotein).  LDL memudahkan terjadinya aterosklerosis. Semakin meningkat kadar LDL, semakin banyak tumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah sehingga aterosklerosis pun dipercepat.

Sebaliknya, ada juga lipoprotein yang "baik", yaitu HDL (High Density Lipoprotein) yang mengangkut kolesterol dari jaringan dan dinding pembuluh darah ke hati. Jadi, semakin tinggi kadar HDL semakin baik, karena lipoprotein ini bersifat antiaterosklerosis. 

Proses aterosklerosis  tidak hanya bergantung pada kadar kolesterol, tapi juga dipengaruhi faktot kebiasaan merokok, penyakit kencing manis, kegemukan, dan kurang berolahraga. Faktor-faktor risiko ini termasuk mempercepat proses aterosklerosis. Juga kemungkinan mendapat dan gangguan pembuluh darah di otak semakin besar. 

Sumber :
  1. Sitorus, R.H. (2006). Tiga Jenis Penyakit Pembuluh Utama Manusia. Yrama Widya : Bandung. 

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.
Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.