Flame Photometer

Flame Photometer. Selama tahun 1980-an Bowling Barnes, David Richardson, John Berry dan Robert Hood mengembangkan instrumen untuk mengukur konsentrasi rendah natrium dan kalium dalam suatu larutan. Mereka menamakan instrumen ini sebagai Flame Photometer. Prinsip Flame Photometer didasarkan pada pengukuran intensitas cahaya yang dipancarkan ketika logam dimasukkan ke dalam nyala api. Panjang gelombang warna memberikan informasi tentang elemen dan warna nyala yang kemudian memberikan informasi tentang jumlah elemen yang ada dalam sampel.
Flame Photometer

Flame Photometer adalah salah satu cabang atomic absorption spectroscopy. Ia juga dikenal sebagai flame emission spectroscopy. Saat ini, telah menjadi alat yang diperlukan di bidang kimia analitik. Flame Photometer dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi ion logam tertentu seperti natrium, kalium, litium, kalsium, dan cesium dll. Dalam spektra nyala api, ion logam digunakan dalam bentuk atom. The International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) untuk Nomenklatur Spektroskopi telah menyebut teknik ini sebagai flame atomic emission spectrometry (FAES). (Sumber : Study and Score)

Prinsip Flame Photometer

Prinsip Flame Photometer adalah pengaktifan elektron pada atom oleh energi panas dari api. Elektron menjadi tidak stabil dan mengeluarkan energi yang dihasilkan dibuah menjadi arus listrik yang dapat diukur pada Flame Photometer

Bagian-Bagian Flame Photometer

To Estimate Sodium and Potassium in Serum by Using Flame
Foto : https://link.springer.com

a. Aspirator
Aspirator berfungsi untuk menarik sampel masuk ke dalama atomyzer. Tekanan negatif yang ditimbulkan oleh aliran udara menyebabkan sampel menjadi tertarik masuk ke tabung kapiler dan selanjutnya masuk ke atomyzer. 

b. Alat penyemprot (Atomyzer)
Alat penyemprot berfungsi untuk menyebarkan larutan ke dalam bentuk uap halus dan dibebaskan ke dalam flame.  Kekuatan aliran air menabrak daerah lintas ujung kapiler dan merubah sampel menjadi kabut halus dan selanjutnya dimasukkan ke flame. 

c. Flame
Setelah sampel masuk ke flame, larutan diuapkan dan meniggalkan serbuk garam. Fungsi dari flame  adalah untuk menambah energi yang digunakan untuk pemecahan ikatan kimia dan merangsang atom netral.

d. Monokromator
Fungsinya sama dengan yang terdapat pada spektrofotometer.

e. Detektor
Fungsinya adalah mengukur intensitas dari hantaran sinyal oleh perubahan energi cahaya menjadi aliran listrik yang seimbang. Sistem detektor biasanya terdiri dari tabung fotomultiplier. 

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.