COVID-19 Belum Selesai, Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi Berikutnya

COVID-19 Belum Selesai, Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi Berikutnya. Dikutip dari Kompas.com, dikatakan Virus nipah di China dengan tingkat kematian mencapai 75 persen bisa menjadi pandemi selanjutnya, lapor Access to Medicine Foundation dilansir dari Al Arabiya, Minggu (31/1/2021). Selain itu, virus ini akan menjadi pandemi besar karena belum ada kesiapan perusahaan farmasi karena masih berfokus pada penanganan wabah COVID-19. 


COVID-19 Belum Selesai, Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi Berikutnya


Sejarah Munculnya Virus Nipah


Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998 oleh tim peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Malaya saat terjadi wabah di Malaysia . Mayoritas pasien di Malaysia yang didiagnosis dengan penyakit tersebut dirujuk dan dirawat di University of Malaya Medical Center. Virus ini diisolasi dan diidentifikasi pada tahun 1999. Penyakit ini dinamai sebuah desa di Malaysia, Sungai Nipah, seperti yang kami kutip dari sumber Wikipedia


Wabah virus Nipah inipun sudah pernah terjadi di Malaysia pada tahun 1998, dan di daerah Kerala, India pada tahun 2018 silam. Dikutip dari laman WHO, wabah ini sempat menyebar juga ke Singapura dan setidaknya 100 orang dinyatakan meninggal dunia. 


Gejala Yang Disebabkan Virus Nipah

Berikut ini gejala virus Nipah, dikutip dari laman resmi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat/CDC (AS).


Gejala ringan:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sulit bernapas
  • Muntah


Gejala parah:

  • Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
  • Kejang
  • Koma
  • Pembengkakan otak (ensefalitis)
  • Kematian



Diagnosa Laboratorium Virus Nipah


Virus Nipah (NiV) adalah jenis virus RNA dalam genus Henipavirus. Selama tahap akut dan penyembuhan penyakit, RNA dapat dideteksi dengan menggunakan reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) dari usap tenggorokan , cairan serebrospinal , urine dan analisis darah. 


Setelah pemulihan, deteksi antibodi IgG dan IgM dapat mengkonfirmasi infeksi virus Nipah sebelumnya. Imunohistokimia pada jaringan yang dikumpulkan selama otopsi juga memastikan penyakit ini. 


Pengobatan Virus Nipah


Hingga tahun 2020 belum ada pengobatan khusus untuk infeksi virus Nipah.  Pengobatan utama adalah perawatan suportif  Praktik pengendalian infeksi standar dan teknik perawatan penghalang yang tepat disarankan untuk menghindari penyebaran infeksi dari orang ke orang.  Semua kasus dugaan infeksi virus Nipah harus diisolasi.  Meskipun bukti tentatif mendukung penggunaan ribavirin , hal itu belum diteliti pada orang dengan penyakit tersebut.  Antibodi spesifik juga telah dipelajari pada model hewan dengan potensi manfaat.  Asiklovir , favipiravir,  dan remdesivir  telah dinilai sebagai antivirus potensial untuk melawan virus Nipah.


PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.


Baca juga :

  1. Vaksin SINOVAC, Juru Bicara Bio Farma Mengklarifikasi Hoax Terkait Artikel Vero Cell Yang Beredar Di Masyarakat
  2. Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Rest Antigen Dan Swab PCR
  3. Mahasiswa ITS Berhasil Menemukan Inhibitor Dari Ekstrak Kulit Mangga
  4. Sudah Tahu Tanda Penyakit Gangguan Pencernaan
  5. Mengetahui Fungsi Dari Organ Ginjal

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments