Ranitidin Ditarik Dari Pasaran, Ini Penjelasan BPOM

Ranitidin Ditarik Dari Pasaran, Ini Penjelasan BPOM. Sehubungan dengan adanya informasi cemaran N-Nitrosodimethylamine (NDMA) pada produk obat yang mengandung ranitidin sebagaimana disampaikan oleh US Food and Drug Administration (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA) tentang senyawa ranitidin yang mengandung unsur NDMA pemicu kanker.
Ranitidin Ditarik Dari Pasaran, Ini Penjelasan BPOM

Pernyataan BPOM itu diumumkannya lewat website resminya pom.go.id dan akun instagram bpom_ri. Dimana sebelumnya, negara Amerika Serikat menarik Ranitidin dari pasaran yang kemudian di ikuti oleh Banglades. 

Sebanyak 5 produk ranitidin yang terkontaminasi N-Nitrosodimethylamine (NDMA) telah ditarik oleh Badan Pengendalian Obat dan Makanan (BPOM) RI. Sebanyak 1 produk diperintahkan untuk ditarik dan 4 produk lainnya dengan sukarela ditarik oleh produsen.

Terkait cemaran NDMA, Health Sciences Authority's (HSA) Singapura sudah telah lebih dulu menghentikan penjualan 8 merek obat asam lambung ranitidin. Dikutip dari The Straits Times, produk-produk tersebut terdiri dari Aciloc, Apo-Ranitidine, Hyzan, Neoceptin, Vesyca (berlapis film), Xanidine, Zantac (injeksi, sirup, dan tablet) dan Zynol-150.

Studi global memutuskan nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan adalah 96 ng/hari (acceptable daily intake). Jika dikonsumsi di atas ambang batas secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama maka dapat bersifat karsinogenik.

Belum Diketahui Secara Pasti

Sampai saat ini, jangka waktu penggunaan obat maag ranitidin yang tercemar zat kimia N-Nitrosodimethylamine (NDMA) hingga dapat memicu kanker belum diketahui secara pasti. Dokter ahli kanker RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Andhika Rachman, SpPD, KHOM, NDMA, mengatakan ini karena tergantung kemampuan DNA tiap orang.

"Jangka waktunya obat itu dapat memicu kanker sampai saat ini juga belum diketahui secara pasti. Ini kembali lagi ke kemampuan DNA orang tersebut dapat bertahan dari zat ini," ujarnya pada detikcom, Senin (7/10/2019).

Bila obat tersebut dikonsumsi secukupnya, tubuh dapat pulih seperti sebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena tubuh memiliki kemampuan dapat memulihkan atau mengembalikan keadaan tubuh secara harian. Jika hari ini terkontaminasi zat NDMA, besok tubuh sudah dapat pulih seperti biasanya.

Obat Alternatif Pengganti Ranitidin


Dokter spesialis penyakit dalam dr Etra Ariadno SpPD dari RSAL Dr Mintohardjo mengatakan bahwa tidak semua obat maag ranitidin tercemar karsinogen.

"Yang tercemar hanya ranitidin dari beberapa perusahaan obat saja. Indikasi tercemar jika kadar N-NDMA diatas 96 ng/hari. Ranitidin bukan produksi dari ke 5 PT yang disampaikan BPOM masih dianggap aman," ujarnya kepada detikcom, Senin (7/10/2019).

Lima obat maag ranitidin yang ditarik BPOM yaitu Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL, Zantac Cairan Injeksi 25 mg/mL, Rinadin Sirup 75 mg/5mL, Indoran Cairan Injeksi 25 mh/mL, dan Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL.

"Untuk amannya para dokter meresepkan obat non ranitidin untuk kasus lambung, seperti golongan PPI yaitu omeprazole, lansprazole, dll," imbuh dr Etra.

dr Etra menambahkan, obat maag ranitidin berfungsi untuk menghambat sekresi atau produksi asam lambung yang berlebih. Sehingga obat ini dapat meredakan rasa sakit dan menyembuhkan luka pada lambung.

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.