Contoh Hasil Tes Kepekatan dan Tes Pengenceran Pada Tes Urin
Table of Contents
Pada gangguan ginjal terjadi gangguan pemekatan dan pengenceran urin, hingga dilakukan tes pemekatan dan tes pengenceran.
Contoh Hasil tes Kepekatan dan Tes Pengenceran Pada Tes Urin |
Faktor yang mempengaruhi tes antara lain:
- Penggunaan obat atau makanan tertentu;
- Sampel lebih dari 1 jam;
- Tempat urin tidak bersih;
- Pasien tak memenuhi aturan misalnya puasa atau postprandial.
Pada keadaan normal urin diatur kepekatannya oleh ginjal hingga berat jenis (BJ) antara 1.001-1.010. Pada tes pengenceran, ginjal normal mampu mengencerkan urin hingga berat jenis (BJ) antara 1.001-1.004, sedang pada insufisiensi gingal, kemampuan mengencerkan kurang, akibatnya BJ tetap pada 1.010. Sebaliknya pada tes pemekatan BJ urin tetap <1.021. Keadaan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tes
|
Nilai Rujukan
|
Contoh Abnormal
|
Keterangan
|
Konsentrasi
(pantang minum 10-15 jam) syarat BJ<1.022
|
BJ:1.022
Osmolalitas;>850
miliosmol
|
BJ<1.021
Osmolalitas <850 miliosmol
|
Menunjukkan
kemampuan ginjal megekskresi ekskreta padat dalam air yang terbatas
Menunjukkan
kemampuan ginjal mengencerkan urin kurang
|
Pengenceran
(minum 1 L air)
|
BJ
1.002-1.004
|
BJ 1.010
(tetap)
|
|
Pengenceran
lalu konsentrasi
|
BJ:1.002-1.004
Lalu 1.022
|
BJ:1.010
Lalu<1.021
|
Osmolalitas larutan (misal urin) adalah indikator semua partikel yang ada dalam larutan tersebut yang diukur dengan miliosmol/kg air. Osmolalitas juga merupakan indikator kerja osmotik dari ginjal, yang biasanya paralel dengan BJ larutan.
Namun bila kadar protein dalam urin tinggi, atau temperatur berbeda, maka nilai BJ yang diukur dengan urinometer tersebut harus dikoreksi. Nilai osmolalitas urin yang diukur dengan osmometer tak perlu dikoreksi. Glukosa dalam urin menaikkan BJ maupun osmolalitas urin. NaCl dalam urin menaikkan osmolalitas dua kali lebih besar daripada ureum karena NaCl dalam urin dalam bentuk Na+ dan Cl-. Urin encer osmolalitasnya <200 miliosmol dan BJnya <1.010, sedang urin pekat osmolalitasnya >850 miliosmol dan Bjnya >1.022.
Sumber :
- Hardjoeno, dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Lephas : Makassar.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.