Kemampuan E. Coli beradaptasi pada suhu ekstrim membantu menjelaskan resistensi terhadap obat tertentu
Table of Contents
Infolabmed. Sebuah studi baru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Univerisity of California-Los Angeles juga termasuk Santa Fe Institute External yaitu Profesor Pamela Yeh dan Van Savage menunjukkan bahwa dengan bertahannya dari suhu ekstrim memberi keuntungan bagi bakteri E. Coli dalam menangkis berbagai obat tertentu.
E Coli dapat bertahan pada suhu Ekstrim |
"Kode penamaan untuk makalah ini adalah ‘temperature as drugs’. Karena kami menemukan bahwa temperatur yang berbeda harus bertindak sebagai stressor seperti halnya obat yang bertindak sebagai penekan bagi populasi bakteri," menurut Yeh. "Jadi itu berasal dari pertanyaan dasar nyata: Apakah obat mempengaruhi bakteri dalam beberapa cara yang sama bahwa suhu mempengaruhi bakteri?"
Ternyata hal tersebut berlaku pada mekanisme E. Coli dalam berevolusi dan diberikan keberkahan dalam menangani temperatur suhu dengan pertahanan internal terhadap obat-obatan. Tetapi keuntungan ini hanya berjalan sejauh ini : sementara bakteri yang tahan panas mungkin lebih mampu menahan obat yang menekan bakteri dengan cara yang sama pada suhu tinggi, yang juga membuat mereka lebih sensitif terhadap obat yang meniru efek dingin.
Pekerjaan itu dapat membantu dokter memberikan antibiotik dengan cara yang lebih tepat.
"Saya pikir ini adalah langkah pertama yang menarik, karena jika kita berpikir tentang bagaimana kita memperlakukan pasien karena suatu infeksi, tergantung di mana infeksi itu, tubuh Anda memiliki suhu yang berbeda di lokasi yang berbeda," kata Tina Manzhu Kang, seorang peneliti pertama dari riset ini. “Kami menemukan beberapa antibiotik bekerja lebih baik dengan kriteria suhu yang lebih rendah. Jadi hal tersebut merupakan sesuatu yang mungkin ingin Anda pertimbangkan ketika memutuskan perawatan. ”
Tim sekarang sedang melihat bagaimana stresor lain mungkin mempengaruhi E. coli. “Ada sejumlah stresor lain yang telah ada sejak awal kehidupan, seperti tekanan. Kami pikir bakteri itu mungkin juga telah mengadaptasi ketahanannya untuk membantu mengatasi bentuk stres yang lebih baru, seperti antibiotik, ”kata Mauricio Cruz-Loya, rekan peneliti pertama lainnya.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasama media partner, silahkan e mail ke : laboratorium.medik@gmail.com
Baca juga :
- Studi Kasus Bank Darah: Ketidaksesuaian
- Pemeriskaan Air Liur Dapat Meningkatkan Kontrol dan Pengobatan Diabetes
- Anime はたらく細胞 Hataraku Saibō | Belajar Tentang Fungsi Tubuh dan Sel-Selnya
- Prodi Magister (S2) Sains Laboratorium Medik UNIMUS Tinggal Menunggu Izin Menristekdikti
- Unimus Gelar Workshop S2 Sains Lab Medis