Laju Endap Darah (LED) Dilengkapi Soal UKOM D3 dan D4 TLM

Pemeriksaan LED (Laju Endap Darah) selalu muncul pada soal-soal Uji Kompetensi ATLM. Untuk memudahkan pemahaman pemeriksaan LED, akan kita bahas secara teori yang memang bersinggungan dengan soal-soal UKOM. Jangan lupa DONASI melalui DANA seikhlasnya melalui 0858 6248 6502. 


Apa Itu Pemeriksaan LED

Laju endap darah (Erythrocyte sedimentation rate, ESR) (juga disebut sebagai Laju Sedimentasi atau Laju Endap Darah [LED]) adalah laju sel darah merah menetap dalam darah yang belum membeku, dengan satuan milimeter perjam (mm/jam). LED juga berfungsi untuk mengukur kecepatan sendimentasi sel eritrosit di dalam plasma. LED merupaka uji yang tidak spesifik. Laju dapat meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), reumatoid, penyakit kolagen, malignansi dan kondisi stres fisiologis (mis., kehamilan). 

Laju Endap Darah (LED) Dilengkapi Soal UKOM D3 dan D4 TLM
Sumber : https://twitter.com/medlineplus

Bagi sebagian ahli hematologi, nilai LED tidak andal karena ini bukanlah uji spesifik, dan dipengaruhi oleh faktor fisiologis yang dapat menyebabkan temuan tidak akurat. Uji protein C-reaktif (C-rektive Protein, CRP) dipertimbangkan lebih berguna dari pada LED karena kenaikan kadar CRP terjadi lebih cepat selama proses inflamasi akut, dan lebih cepat juga mengharuskan kembali ke kadar normal daripada LED.

Ada tiga fase pada pemeriksaan LED, yaitu ;

  • Fase pengendapan lambat pertama yang terjadi 1-30 menit, beberapa menit setelah pemeriksaan dimulai, eritrosit dalam keadaan melayang-layang sehingga sulit menurun. 
  • Fase pengendapan cepat yang terjadi 30-60 menit, terjadi setelah sel darah saling berikatan membentuk rouleaux. Permukaan relatif kecil dan massa menjadi lebih berat. 
  • Fase pengendapan lambat kedua yang terjadi 60-120 menit, terjadi setelah sel darah mengendaap, menempat didasar tabung.

Nilai klinis LED dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu eritrosit dan komposisi plasma. Faktor eritrosit (sel darah merah) dalam kecepatan LED dipengaruhi oleh massa dan luas permukaan eritrosit, semakin besar partikel maka akan semakin besar massa pertikel sehingga kecepatan pengendapan meningkat. Selain itu, eritrosit memiliki gaya tarik permukaan karena pada membran eritrosit bermuatan negatif (potensial zeta) yang cenderung memberikan gaya tolak menolak sehingga akan memisahkan eritrosit lain.  Pada kondisi eritrosit abnormal atau terjadi perubahan komposisi plasma karena terjadi kelainan, maka akan terjadi penurunan rouleaux dapat meningkatkan massa lebih besar dan dapat mempercepat pengendapan. Aglutinasi eritrosit juga dapat meningkatkan pengendapan. Pada kasus anemia makrosit, mengendap lebih cepat dari pada mikrosit karena makrosit memiliki massa lebih besar dan sel sabit atau sperosit mengendap lebih lambat karena dapat membentuk rouleaux. 

 

Metode Pemeriksaan LED

Pemeriksaan LED dapat dilakukan dengan dua metode yaitu 

Cara pemeriksaan yang mendapat rekomendasi dari International Commitee for Standardization in Hematology  (ICSH) adalah cara Westergren. 


Pengolahan Spesimen untuk Pemeriksaan LED

  1. Darah vena (Na-Sitrat 3,8%) dengan perbandingan 4 bagian darah dan 1 bagian Na-Sitrat 3,8%.
  2. Darah vena (EDTA) yang ditambahkan NaCl 0,85% dengan perbandingan 4 bagian darah dan 1 bagian NaCl 0,85%.


Nilai Normal Pemeriksaan LED

  • Laki-laki  : 0 – 20 mm/jam
  • Perempuan : 0 – 15 mm/jam


Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium Pada Pemeriksaan LED

  • Faktor yang meningkatkan LED - Kehamilan (trimester kedua dan ketiga); menstruasi; obat (Lihat Pengaruh Obat); keberadaan kolesterol, fibrinogen, dan globulin.
  • Faktor yang mengurangi LED: bayi baru lahir (penurunan kadar fibrinogen); obat (lihat Pengaruh Obat); gula darah tinggi, albumin serum; dan fospolipid serum.


Contoh Soal UKOM D3 dan D4 TLM pada materi LED (Laju Endap Darah) 

Soal 1 :

Pasien seorang pria usia 62 tahun dengan riwayat batuk beberapa minggu dengan riwayatpernah BTA positif . Dokter meminta pemeriksaan LED, bahan pemeriksaan LED (LajuEndap Darah) menggunakan antikoagulan Na Sitrat 3,8%. Berapa perbandingan darahdengan antikoagulan Na Sitrat 3,8% pada kasus tersebut ?

a. 4 : 1 

b. 2 : 1 

c. 1 : 2 

d. 1 : 4 

e. 4 : 2


Soal 2 :

Pemeriksan LED yang di kerjakan di puskesmasdengan metode westergreen. Karena banyaknya sampel yang harus dikerjakan dan keterbatasan alat yang dimiliki maka untuk mendapatkan hasil pemeriksaanya rak tabung dimiringkan. Menurut pengetahuan yang anda miliki maka prosedur tersebut adalah : 

a. Tidak boleh karena sel – sel eritrositnya belum mengendap sempurna 

b. Tidak boleh dilakukan karena waktunya pemeriksaan menjadi lebih singkat 

c. Boleh dengan prinsip dilakukan sesuai prosedur 

d. Tidak boleh karena tidak berprinsip pada 3 fase pengendapan 

e. Boleh dilakukan karena dasarnya adalah ada 3 fase pengendapan


Soal 3 :

Pemeriksaan ini memiliki tiga penggunaan utama yaitu sebagai alat bantu mendeteksi proses peradangan, memantau perjalanan penyakit, dan penapisan peradangan. Pemeriksaan ini relatif tidak sensitif dan spesifik karena dipengaruhi banyak faktor teknis. Apakah nama pemeriksaan tersebut ?

a. Hitung Jenis Lekosit

b. LED

c. Hematokrit

d. Index eritrosit

e. Jumlah lekosit


Soal 4 :
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan di laboratorium. Pemeriksaan tersebut memiliki tiga penggunaan utama yaitu sebagai alat bantu mendeteksi proses peradangan,memantau perjalanan penyakit dan penapisan peradangan. Pemeriksaan tersebut relatif tidak sensitif dan spesifik karena dipengaruhi banyak faktor teknis. Apakah nama pemeriksaan tersebut ?
a. Osmotic Fragility Tes
b. Bleeding Time
c. Hematokrit
d. LED
e. Index Eritrosit

Soal 5 :
Pada suatu pemeriksaan darah lengkap seorang analis dalam persiapan bahanpemeriksaan barupa darah akan menggunakan bahan antikoagulan berupa EDTA , sebagaibahan pemeriksaan LED, TLM menggunakan 1,6 ml darah EDTA selanjutnya diencerkandengan NaCl 0.85%. Berapa banyak larutan NaCl 0.85% yang dibutuhkan untukpemeriksaan tersebut ?
Select one: 
a. 0.2 ml 
b. 1,6 ml 
c. 0,6 ml 
d. 0,8 ml 
e. 0,4 ml

Sumber : 

  1. Anonim. 2009. Penuntun Praktikum Hematologi. UNHAS : Makassar
  2. Nugraha, Gilang. 2015. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar. Penerbit TIM : Jakarta
  3. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 175 - 177. Cetakan 2017. EGC ; Jakarta 

Pembahasan Materi UJIKOM Lainnya :

---------------------------------------------------------------------------------------------
Kerjasama media partner, kirim proposal ke e mail : laboratorium.medik@gmail.com
Dukung infolabmed untuk selalu memberikan informasi terupdate dengan menyisihkan jajan Anda melalui DANA = 085862486502, atau dengan cara Scan barcode dibawah ini.


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments