Tes Kolesterol-LDL Pada Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Tes Kolesterol-LDL Pada Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK). Kolesterol LDL atau low-density lipoprotein cholesterol, dikenal sebagai kolesterol jahat karena memiliki pengaruh buruk bagi kesehatan. Kolesterol LDL atau yang biasa disebut sebagai kolesterol jahat, apabila kadarnya terlalu banyak di dalam darah maka akan membentuk plak dan dapat menyumbat pembuluh darah arteri. Penyumbatan pembuluh darah arteri ini dapat meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan dengan menggabungkannya ke dalam membran sel.
Tes Kolesterol-LDL Pada Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Ada dua cara pemeriksaan Kolesterol-LDL. 
a. Cara tidak langsung dengan menggunakan formula Friedwald, bila kadar Trigliserida kurang dari 400 mg/dL.

Kolesterol-LDL = Kolesterol Total - Kolesterol-HDL - 1/5 Trigliserida

b. Secara langsung dengan metode tes Homogeneous enzymatic colorimetric assay. 

Pemeriksaan Kolesterol-HDL (Pre Analitik, Analitik dan Pasca Analitik)


Persiapan pasien : 
  • Puasa 10-12 jam termasuk menghentikan merokok dan olahraga tetapi diperbolehkan minum air putih. 
  • Tidak mendapat obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2 minggu terakhir.
  • Pasien dalam keadaan stabil, tidak ada perubahan berat badan, pola makan, kebiasaan merokok, minum kopi dan alkohol dalam 2 minggu terakhir sebelum dites. 
  • Pasien tidak sedang mengalami stres oleh penyakit akut. 
Persiapan sampel ;
  • Waktu pengambilan sampel darah pasien dalam posisi duduk yang sudah dilakukan selama 5 menit.
  • Pada saat pengambilan darah, pemasangan torniquet sebaiknya tidak lebih 1 menit. 
  • Serum sebaiknya dipisahkan dari sel darah merah sesegera mungkin. Sampel sebaiknya segera dites, tidak disimpan atau tidak dibekukan.
  • Bila sampel darah terlihat ikterus, hemolisis sebaiknya diulang karena dapat terjadi peningkatan palsu pada hasil tes.

Prinsip Pemeriksaan Kolesterol-HDL :

Metode tes : Homogeneous enzymatic colorimetric assay. 
- R1 (a-Cyclodextrin/buffer) dan sampel.
  [REAKSI]

- Penambahan R2 (buffer/enzymes/4-aminoantipyrine) dan start reagen. 
  [REAKSI]

Intensitas warna yang terbentuk sesuai dengan konsentrasi kolesterol-LDL yang ditentukan secara fotometri dengan panjang gelombang 600 nm. 


Alat dan Bahan :
Alat : 
         a. Pipet mikro
         b. Tabung mikro
         c. Rak tabung
         d. Rak sampel
         e. Alat automatik Cobas Mira (R)

Bahan : 
1. Sampel serum, plasma (EDTA)
2. Reagen 1 : Buffer
    MOPS (3-morpholinopropane sulfonic acid buffer); 20,1 mmol/l, pH 6, 
    HSDA : 0,3 g/l; ascorbate oxidase (Eupenicillium recombinat):3,0 U/l
    cholesterol oxidase (Brevivacterium spec, recombinant)=2,0 kU/l peroxidase
    (horse radish)=20 kU/l: detergent.

    Reagen 2 : buffer/enzymes/4-aminoantipyrine
    MOPS (3-morpholinopropane sulfonic acid buffer): 20,1 mmol/l pH 6,8
    MgSO4, 7HzO : 2,0 g/l; 4-aminoantypyrine) 5 g/l; cholesterol esterase 
    (Pseudomonas spec) = 3,0 kU/l, cholesterol oxidase (Brevibacterium spec, 
    recombinant) = 2,0 kU/l, peroxidase (horse radish) = 20 kU/l; detergent.

    R1 dan R2 ; Reagen siap pakai.


Cara Kerja Pada Pemeriksaan Kolesterol-LDL: 

  1. Sampel serum sebanyak 5000 ul dimasukkan dalam tempat sampel kemudian diletakkan pada rak sampel sesuai dengan nomor tes.
  2. Reagen dimasukkan dalam tempat reagen kemudian diletakkan pada rak sesuai dengan program tes kolesterol-LDL.
  3. Data identitas penderita dan jenis tes dimasukkan melalui keyboard.
  4. Alat akan melakukan tes secara automatik sesuai program (sampel 10 ul, reagen R1 300 ul dan R2 90 ul)
  5. Hasil tes kolesterol-LDL akan keluar melalui print out. 

Nilai rujukkan hasil pemeriksaan Kolesterol HDL :
  • < 130 mg/dL

Interpretasi hasil laboratorium pemeriksaan Kolesterol-HDL :

Diwaspadai terjadinya PJK : 130-159 mg/dL
Resiko terjadinya PJK : = 160 mg/dL
Rheumatoid faktor menyebabkan peningkatan palsu bila kadarnya lebih dari 200 IU/ml.
Sumber :
  1. Hardjoeno, dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Lephas : Makassar.
  2. Wikipedia. 2019. Lipoprotein densitas rendah. [Online]. Tersedia ; https://id.wikipedia.org/wiki/Lipoprotein_densitas_rendah. (29 Mei 2019)
  3. Alodokter. (2019). Jangan Biarkan Kadar Kolesterol LDL Melebihi Batas Normal. [online]. Tersedia : https://www.alodokter.com/jangan-biarkan-kadar-kolesterol-ldl-melebihi-batas-normal. (29 Mei 2019).
Dapatkan buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik". Disusun oleh Gilang Nugraha, S.Si., M.Si, dkk. Pembelian Buku / Order via WA https://wa.me/6285862486502. Info selengkapnya tentang buku bisa dilihat disini : JUAL BUKU "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik" torium Medik"
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.