Potensi Jamur untuk Antibiotik Baru


Penicillia sudah digunakan secara luas dalam produksi antibiotik, obat-obatan lainnya, dan dalam pembuatan produk makanan. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa potensi produksi antibiotik masih luas.

Penisilin secara alami ditemukan di daerah beriklim sedang, tumbuh pada bahan organik, termasuk tanah, bahan tanaman, kotoran dan produk makanan. Isolasi senyawa bioaktif baru dari spesies ini mungkin mencakup sumber antibiotik baru untuk melawan mikroorganisme yang  menular.



Jamur merupakan tambang emas potensial untuk produksi obat-obatan. Hal ini ditunjukkan oleh para peneliti di Chalmers University of Technology, Swedia yang telah mengembangkan metode untuk menemukan antibiotik baru dari sumber  alam.  Sebuah temuan yang terbukti sangat berguna dalam perang melawan resistensi antibiotik ini, diterbitkan dalam jurnal Nature Microbiology baru-baru ini.

Dalam perkembangannya, antibiotik telah menyelamatkan jutaan nyawa sejak ditemukan pada tahun 1940-an. Tapi baru-baru ini kita harus belajar istilah baru yakni apa yang disebuat sebagai resistensi antibiotik. Di mana saat ini,  semakin banyak bakteri yang  mengembangkan sistem perlindungan mereka sendiri terhadap antibiotik, sehingga  bakteri tersebut menjadi resisten terhadap pengobatan.

Kondisi ini menyebabkan sebuah infeksi yang  sederhana menjadi sebuah hal yang mematikan. Kebutuhan akan antibiotik yang  baru saat ini  sangat mendesak.

Antibiotik pertama yang diproduksi secara massal adalah penisilin, yang berasal dari jamur Penicillium.

Dalam pencarian antibiotik baru, peneliti di  Chalmers mengurutkan genom dari sembilan jenis spesies Penicillium yang berbeda. Dan temuannya luar biasa. "Kami menemukan bahwa jamur tersebut memiliki potensi besar, yang sebelumnya belum dimanfaatkan, untuk produksi antibiotik baru dan senyawa bioaktif lainnya, seperti obat kanker," kata Jens Christian Nielsen, mahasiswa PhD di Departemen Biologi dan Teknik Biologi yang terlibat dalam penelitian ini.

Nielsen bekerja pada sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh peneliti Chalmers lainnya. Dalam penelitian yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal Nature Microbiology , kelompok peneliti mengamati genom dari 24 jenis jamur yang berbeda untuk menemukan gen yang bertanggung jawab untuk memproduksi berbagai senyawa bioaktif, seperti antibiotik.

Lebih dari 1000 jalur ditemukan, menunjukkan potensi jamur yang sangat besar untuk menghasilkan berbagai macam bahan kimia alami dan bioaktif yang dapat digunakan sebagai obat-obatan.‎ Dalam sekitar 90 kasus, para periset mampu memprediksi produk kimia jalur tersebut.

Sebagai bukti, mereka mengikuti produksi antibiotik, yanuthone, dan mengidentifikasi jamur baru yang dapat menghasilkan senyawa tersebut, namun juga beberapa spesies dapat menghasilkan versi baru obat tersebut.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan potensi jamur yang luar biasa, tidak hanya dalam memproduksi antibiotik baru.  Namun juga memungkinkan produksi yang lebih efisien dari yang sudah ada sebelumnya atau bahkan mungkin juga merupakan versi yang lebih efektif dari yang sudah ada saat ini.

"Penting untuk menemukan antibiotik baru agar memberikan alternatif antibiotik yang lebih  luas bagi perkembagan antibiotik baru, baik obat yang sudah ada maupun obat yang baru, untuk digunakan dalam metode perawatan. Sehingga hal ini akan membuat bakteri lebih sulit mengembangkan resistensi," jelas Jens Christian Nielsen.

"Upaya sebelumnya untuk menemukan antibiotik baru terutama berfokus pada bakteri. Jamur telah sulit dipelajari - kita tahu sedikit tentang apa yang dapat mereka lakukan - tapi kita tahu bahwa mereka mengembangkan zat bioaktif secara alami, sebagai cara untuk melindungi diri mereka sendiri dan Bertahan dalam lingkungan yang kompetitif. Hal ini membuat kita logis untuk menerapkan alat penelitian kita pada jamur," katanya.

Periset sekarang memiliki berbagai jalur untuk diikuti. Salah satu cara untuk melangkah maju adalah melihat produksi senyawa yanuthone yang baru.

Periset Chalmers juga membuat peta yang memungkinkan untuk membandingkan ratusan gen dalam evaluasi yang dilakukan terus menerus pada produk bioaktif dengan obat ampuh yang terlihat. Ini untuk menjawab tentang pertanyaan publik‎ berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan antibiotik baru di pasaran?

"Pemerintah perlu bertindak. Industri farmasi tidak ingin mengeluarkan uang untuk antibiotik baru, karena tidak menguntungkan. Inilah sebabnya mengapa pemerintah kita harus terlibat, misalnya dengan mendukung studi klinis. Dukungan mereka akan memudahkan pencapaian Pasar, terutama untuk perusahaan kecil. Ini bisa memicu produksi, "kata Jens Christian Nielsen. 

Baca juga :
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.
Sumber :
  1. Koran Jakarta. (2017). Potensi Jamur untuk Antibiotik Baru. [Online]. Tersedia : http://www.koran-jakarta.com/potensi-jamur-untuk-antibiotik-baru/. (26 April 2017).


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments