Uji Bilirubin (Total dan Direct) (Serum) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Bilirubin terbentuk akibat penguraian hemoglobin oleh sistem retikulo-endoteloial dan dibawa didalam plasma menuju hati untuk melakukan proses konjugasi (secara langsung), untuk membentuk bilirubin diglukuronida dan dieksresikan ke dalam empedu. Terdapat dua jenis bilirubin didalam tubuh: yang terkonjugasi atau yang bereaksi langsung (dapat larut) dan yang tak terkonjugasi atau memiliki reaksi tidak langsung (ikatan protein). Jika bilirubin total berada dalam kisaran normal, kadar bilirubin langsung (direct) dan tak langsung (indirect) tidak perlu dianalisis. Jika hanya salah satu nilai bilirubin yang dilaporkan, nilai tersebut mewakili nilai bilirubin total.

Bilirubin langsung atau terkonjugasi kerap muncul akibat ikterik obstruktif, baik yang bersifat ekstraheaptika (akiabt pembentukan batu ataupun tumor) maupun intrahepatika. Bilirubin terkonjugasi tidak dapat kelaur dari empedu menuju usus sehingga akan masuk kembali, dan terabsorpsi dalam aliran darah. Sel hati yang rusak dapat menyebabkan hambatan sinusoid empedu sehingga meningkatkan kadar serum bilirubin langsung. Pada kasus hepatitis dan sirosis terdekompensasi, baik kadar bilirubin langsung maupun tak langsung, dapat meningkat.


Kadar bilirubin serum (total) pada bayi baru lahir dapat mencapai 12 mg/dl; kada yang dapat menimbulkan kepanikan adalah >15 mg/dl. Ikterik kerap tampak jika kadar bilirubin serum mencapai > 3 mg/dl.

Tujuan 
  • Untuk memantau kadar bilirubin yang dikaitkan dengan ikterik.
  • Untuk memastikan gangguan pada hati.
Nilai Rujukkan
DEWASA: Total: 0,1 - 1,2 mg/dl, 1,7 - 20,5 µmol/l (satuan SI). Langsung: (terkonjugasi): 0 - 1 - 0,3 mg/dl, 1,7 - 5,1 µmol/l (satuan SI).
ANAK: Bayi Baru Lahir: Total: 1-12 mg/dl, 17,1-205 µmol/l (satuan SI). Anak: 0,2 - 0,8 mg/dl.

Masalah Klinis
PENINGKATAN KADAR: Anemia defisiensi zat besi. Pengaruh Obat: Barbiturat, salisilat (aspirin) - penisilin, kafein dalam dosis tinggi.
PENINGKATAN KADAR: Ikterik obstruktif disebabkan oleh batu atau neoplasma, hepatitis, sirosis hati, mononukleusis infeksius, metastasis (kanker) hati, penyakit wilson. Pengaruh Obat: Antibiotik (amfoterisin B, klindamisin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, oksasilin, tetrasiklin), sulfonamid, obat antituberkulosis (asam para-aminosalisilat, isoniazid [INH]), alopurinol, diuretik (asetazolamid [Diamox], asam etakrinat [Edecrin]), Mitramisin, dekstran, diazepam (Valium), barbiturat, narkotik (kodein, morfin, meperidin [Demerol]), flurazepam (Dalmane), indometasin (Indocin), metotreksat, metildopa (Aldomet), papaverin, prokainamid (Pronestyl), steroid, kontrasepsi oral, tolbutamid (Orinase), Vitamin A, C, dan K.

Prosedur
  • Kumpulkan 3 sampai 5 ml darah Vena dalam tabung bertutup merah. Cegah Hemolisis.
  • Jaga agar klien tetap berstatus puasa, kecuali asupan air minum.
  • Tangguhkan pengobatan yang dapat meningkatkan  kadar bilirubin serum selama 24 jam atas seizin dokter. Jika obat akan diberikan, catat nama obat pada formulir laboratorium dan waktu pemberiannya.
  • Peringatan: Kapanpun pengambilan darah untuk tujuan pengujian hati dilakukan, cegah kontaminasi diri guna mencegah terjadinya infeksi (seperti hepatitis). Gunakan teknik isolasi. Lindungi spesimen darah dari pajanan sinar matahari dan lampu bautan karena cahaya dapat mengurangi kandungan bilirubin. Darah harus segera dikirim ke laboratorium agar pemisahan serum dari sel dapat dilakukan segera mungkin untuk menghindari hemolisis. Pengambilan darah pada bayi dapat dilakukan dibagian tumit kaki. Isikan darah tersebut kedalam dua tabung mikro.
Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
  • Makan malam yang mengandung tinggi lemak yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan, dapat mempengaruhi kadar bilirubin.
  • Wortel dan ubi jalar dapat meningkatkan kadar bilirubin serum.
  • Hemolisis pada spesimen darah dapat memberikan temuan yang tidak akurat. Tabung tidak boleh digoncangkan.
  • Spesimen darah yang terpajan sinar matahari ataupun lampu, kandungan pigmen empedunya akan menurun. Obat tertentu (lihat Pengaruh Obat) dapat meningkatkan atau mengurangi kadar bilirubin serum.
IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
PENINGKATAN KADAR
  • Pantau kadar bilirubin serum (total), dan jika meningkat, periksa kadar langsung dan tak-langsungnya.
  • Periksa sklera mata dan lapisan kulit dalam pada lengan untuk menemukan ikterik.
PENYULUHAN KLIEN
  • Anjurkan klien tidak mengkonsumsi apapun, kecuali air, sebelum pemeriksaan dilakukan. Jika pengobatannya ditangguhkan, berikan penjelasan yang memadai. Saat menerangkan, perawat harus menekankan agar wortel, ubi jalar, dan lemak, tidak dikonsumsi sebelum pemeriksaan darah dilakukan.
  • Jelaskan pada ibu yang bayinya mengalami ikterik bahwa kadar bilirubin akan dipantau secara cermat, sampai kadar kembali ke kisaran normal.

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 83 - 85. Cetakan 2017. EGC ; Jakarta


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments