Westgard Rules: Sistem Pertahanan Terbaik untuk Kontrol Kualitas Laboratorium Klinis
INFOLABMED.COM - Di laboratorium klinis yang sibuk, di mana ratusan sampel pasien diproses setiap hari, menjamin keakuratan setiap hasil adalah sebuah tantangan besar.
Bagaimana kita bisa yakin bahwa mesin analyzer bekerja dengan benar? Jawabannya terletak pada prosedur Kontrol Kualitas (QC) yang ketat, dan di jantung sistem QC modern terdapat Westgard Rules—sebuah sistem pertahanan statistik yang canggih dan andal.
Baca Juga: Aturan Westgard: Pilar Kontrol Kualitas Laboratorium yang Tak Boleh Diabaikan
Apa Itu Westgard Rules?
Westgard Rules adalah sekumpulan aturan statistik yang digunakan untuk mengevaluasi hasil dari bahan kontrol (quality control material) yang dijalankan bersama sampel pasien.
Dikembangkan oleh Dr. James O. Westgard, sistem ini dirancang untuk secara objektif memutuskan apakah suatu run atau batch pemeriksaan dapat diterima dan hasil pasiennya dilaporkan, atau harus ditolak karena dicurigai terdapat kesalahan.
Tujuan utamanya adalah mendeteksi dua jenis kesalahan utama:
- Random Error (kesalahan acak): Kesalahan yang tidak terduga dan tidak konsisten, seperti gelembung udara atau ketidakstabilan instrumen sementara.
- Systematic Error (kesalahan sistematik): Kesalahan yang konsisten dan terprediksi, seperti pergeseran kalibrasi atau penurunan kualitas reagen.
6 Aturan Inti Westgard Rules dan Interpretasinya
Sistem Westgard Rules menggunakan kombinasi beberapa aturan sederhana yang diterapkan pada grafik Levey-Jennings. Berikut adalah enam aturan intinya:
1. Aturan 1-2s (Warning Rule / Aturan Peringatan)
- Kondisi: Satu titik kontrol melebihi batas ±2 SD.
- Tindakan: Ini adalah sinyal peringatan, BUKAN penolakan. Saat aturan ini dilanggar, teknisi harus segera memeriksa apakah aturan Westgard lainnya juga terlanggar. Run masih dapat diterima jika hanya aturan 1-2s yang aktif.
2. Aturan 1-3s (Rejection Rule / Aturan Penolakan)
- Kondisi: Satu titik kontrol melebihi batas ±3 SD.
- Interpretasi: Mengindikasikan adanya random error yang besar.
- Tindakan: Run harus ditolak. Segera lakukan troubleshooting untuk menemukan sumber ketidakstabilan, seperti pipet yang macet atau gelembung dalam sistem cairan.
3. Aturan 2-2s (Rejection Rule)
- Kondisi: Dua titik kontrol berturut-turut untuk level yang sama berada di luar batas ±2 SD yang sama (keduanya di atas +2SD atau keduanya di bawah -2SD).
- Interpretasi: Mengindikasikan adanya systematic error atau pergeseran (shift).
- Tindakan: Run harus ditolak. Kemungkinan penyebab adalah kalibrasi yang salah atau lot reagen baru yang bermasalah.
4. Aturan R-4s (Rejection Rule)
- Kondisi: Selisih (range) antara dua titik kontrol dari level yang berbeda (misal, level 1 dan 3) lebih dari 4 SD.
- Interpretasi: Mengindikasikan random error yang besar.
- Tindakan: Run harus ditolak. Misalnya, satu titik di atas +2SD dan titik lainnya di bawah -2SD.
5. Aturan 4-1s (Rejection Rule)
- Kondisi: Empat titik kontrol berturut-turut berada di luar batas ±1 SD yang sama.
- Interpretasi: Mengindikasikan adanya systematic error atau shift yang halus.
- Tindakan: Run harus ditolak. Aturan ini sangat sensitif untuk mendeteksi tren penurunan akurasi secara perlahan.
6. Aturan 10x (Rejection Rule)
- Kondisi: Sepuluh titik kontrol berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis mean (semua di atas atau semua di bawah mean).
- Interpretasi: Mengindikasikan systematic error atau trend.
- Tindakan: Run harus ditolak. Ini menunjukkan bahwa hasil kontrol secara konsisten telah bergeser dari nilai target.
Alur Penerapan Westgard Rules dalam Praktek Sehari-hari
- Jalankan Kontrol: Bahan kontrol dijalankan sesuai jadwal (setiap shift, setiap hari).
- Plot dan Evaluasi: Hasil kontrol diplot ke dalam grafik Levey-Jennings (biasanya otomatis oleh software LIS). Sistem akan mengevaluasi hasil tersebut terhadap Westgard Rules.
- Ambil Keputusan:
- "In-Control": Jika tidak ada aturan penolakan yang dilanggar, hasil pasien dapat dilaporkan.
- "Out-of-Control": Jika salah satu aturan penolakan (1-3s, 2-2s, R-4s, dll) terlanggar, seluruh run untuk pemeriksaan tersebut ditahan.
- Troubleshooting: Lakukan investigasi untuk menemukan dan memperbaiki akar penyebab error. Setelah masalah teratasi, jalankan kontrol kembali hingga hasilnya "in-control" sebelum melaporkan hasil pasien.
Westgard Rules adalah fondasi dari kontrol kualitas laboratorium modern.
Baca Juga: Aturan Westgard: Panduan Lengkap untuk Kontrol Kualitas di Laboratorium Klinis
Sistem ini memberikan pendekatan yang sistematis, objektif, dan sensitif untuk memantau kinerja analitik alat.
Dengan menerapkan Westgard Rules secara disiplin, laboratorium tidak hanya memenuhi standar akreditasi tetapi juga, yang lebih penting, memastikan keandalan setiap hasil yang dikeluarkan—sebuah komitmen terhadap keselamatan dan kualitas pelayanan bagi pasien.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA ini.

Post a Comment