Sampel Darah Kapiler: Pengertian, Prosedur, dan Keakuratan Hasil Pemeriksaan

Table of Contents

sampel darah kapiler, pengambilan darah kapiler, prosedur darah kapiler, finger stick, tes glukosa darah, keakuratan darah kapiler, POCT,


INFOLABMED.COM - Sampel darah kapiler adalah jenis spesimen darah yang diperoleh dengan menusuk ujung jari, tumit (pada bayi), atau lobus telinga untuk mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler. 

Metode ini sangat populer untuk berbagai pemeriksaan skrining dan pemantauan kesehatan rutin, seperti pengecekan kadar glukosa darah, hemoglobin, dan tes cepat lainnya yang hanya membutuhkan volume darah kecil. 

Baca juga : Pengambilan Darah Kapiler (PERIFER PUNCTURE): Prosedur dan Pentingnya dalam Pemeriksaan Hematologi

Meskipun terlihat sederhana, teknik pengambilan yang tepat mutlak diperlukan untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.

Apa Itu Sampel Darah Kapiler dan Kapan Digunakan?

Sampel darah kapiler pada dasarnya adalah campuran dari darah arteri, vena, cairan interstisial, dan intraseluler. 

Karena komposisinya yang unik ini, pengambilan sampel harus dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya representatif.

Metode ini menjadi pilihan utama dalam situasi tertentu, seperti pada Point of Care Testing (POCT) atau tes di tempat perawatan pasien, yang menuntut hasil yang cepat.

Penggunaannya sangat luas, mencakup pemeriksaan kadar glukosa darah untuk penderita diabetes, tes hemoglobin untuk mendeteksi anemia, pemeriksaan hematokrit, analisa gas darah, serta tes skrining seperti profil kolesterol dan penyakit menular. 

Pada bayi baru lahir, pengambilan darah dari tumit (heel stick) merupakan prosedur standar untuk tes skrining bayi baru lahir (newborn screening) yang bertujuan mendeteksi dini penyakit metabolik.

Prosedur Pengambilan Sampel Darah Kapiler yang Benar

Keakuratan hasil tes sangat bergantung pada teknik pengambilan yang benar. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan oleh tenaga medis profesional:

  1. Persiapan: Pasien dalam posisi duduk atau berbaring yang nyaman. Area yang akan ditusuk (biasanya jari manis atau jari tengah) dibersihkan dengan alkohol 70% dan dibiarkan mengering sepenuhnya. Pengeringan ini krusial karena sisa alkohol dapat mengencerkan sampel darah dan menyebabkan hasil yang tidak akurat.
  2. Penusukan: Menggunakan lancet steril sekali pakai, tusukan dilakukan secara cepat dan tegak lurus terhadap garis sidik jari. Kedalaman tusukan disesuaikan dengan usia dan kondisi kulit pasien.
  3. Pengambilan Sampel: Tetesan darah pertama biasanya dihapus dengan kasa steril karena berpotensi mengandung cairan jaringan atau kontaminan. Tetesan darah berikutnya yang digunakan untuk pengambilan sampel.
  4. Pengumpulan: Darah kemudian dihisap secara kapiler ke dalam tabung mikro (mikrotube) atau langsung diteteskan pada strip tes perangkat glukometer atau alat POCT lainnya.

Sebuah studi yang dimuat dalam Jurnal Khidmah menekankan pentingnya teknik aseptik dan pembuangan tetesan pertama.

Penelitian tersebut menyatakan, "Pembuangan darah pertama penting untuk menghilangkan kontaminan dari cairan jaringan atau disinfektan yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran, terutama untuk pemeriksaan glukosa dan elektrolit."

Kelebihan, Kekurangan, dan Memastikan Keakuratan

Seperti halnya metode lainnya, pengambilan sampel darah kapiler memiliki keuntungan dan tantangannya sendiri.

Kelebihan:

  • Prosedur yang relatif sederhana, cepat, dan kurang invasif.
  • Hanya membutuhkan volume darah yang sangat kecil, sehingga ideal untuk bayi, anak-anak, dan pasien yang membutuhkan pemantauan frequently.
  • Dapat dilakukan di luar laboratorium, seperti di rumah, klinik, atau puskesmas (POCT).
  • Risiko komplikasi seperti hematoma atau nyeri lebih rendah dibandingkan pengambilan darah vena.

Kekurangan dan Tantangan:

  • Risiko hasil yang tidak akurat lebih tinggi jika teknik pengambilan salah, misalnya karena pemijatan yang berlebihan yang dapat mencairkan sampel dengan cairan interstitial.
  • Volume darah yang terbatas mungkin tidak cukup untuk pengulangan tes atau pemeriksaan tambahan.
  • Hanya cocok untuk jenis pemeriksaan tertentu yang tidak memerlukan volume besar atau pemisahan plasma/serum.

Untuk meminimalkan kesalahan, faktor-faktor seperti suhu lingkungan, sirkulasi darah pasien, dan kedalaman tusukan harus diperhatikan. 

Menurut pedoman dalam Repository Universitas Muhammadiah Semarang"Pengambilan sampel darah kapiler memerlukan standardisasi prosedur untuk meminimalkan variasi pra-analitik yang dapat menyebabkan kesalahan diagnosis."

Sampel darah kapiler adalah metode yang sangat berharga dalam dunia diagnostik modern, menawarkan kemudahan dan kecepatan untuk berbagai pemeriksaan kesehatan. 

Pemahaman yang mendalam tentang prosedur yang benar, mulai dari persiapan hingga pengambilan sampel, adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang akurat dan reliabel. 

Baca juga : Praktik Terbaik dalam Pengumpulan Darah Kapiler

Baik bagi tenaga kesehatan maupun pasien yang melakukan pemantauan mandiri, mematuhi protokol yang tepat akan memastikan bahwa keunggulan metode ini dapat dimanfaatkan secara optimal sambil meminimalkan potensi kekurangannya.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebook, dan Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment