Hormon ADH: Peran Penting dalam Mengatur Keseimbangan Air dan Tekanan Darah
INFOLABMED.COM - Hormon ADH atau Antidiuretic Hormone adalah hormon yang diproduksi oleh hipotalamus dan disimpan di kelenjar pituitari posterior.
Hormon ini memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, mengatur jumlah air yang diserap kembali oleh ginjal, serta memengaruhi tekanan darah.
Baca juga: Tumor Marker: Panduan Lengkap Memahami Penanda Biologis Kanker untuk Diagnosis dan Pemantauan
Tanpa regulasi yang baik dari hormon ini, tubuh bisa mengalami dehidrasi berlebihan atau sebaliknya, retensi cairan yang dapat membahayakan kesehatan.
Apa Itu Hormon ADH?
Hormon ADH dikenal juga sebagai vasopresin, sebuah hormon peptida yang dilepaskan ke dalam aliran darah ketika tubuh mengalami penurunan volume cairan atau peningkatan kadar osmolalitas plasma.
Fungsi Hormon ADH
Hormon ADH memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya:
- Mengatur reabsorpsi air di ginjal → ADH meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal sehingga lebih banyak air diserap kembali ke dalam darah.
- Mengontrol konsentrasi urine → saat ADH tinggi, urine menjadi lebih pekat; saat ADH rendah, urine menjadi lebih encer
- Memengaruhi tekanan darah → ADH dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) yang berdampak pada peningkatan tekanan darah.
Gangguan yang Terkait dengan Hormon ADH
Ketidakseimbangan hormon ADH dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Diabetes Insipidus → kondisi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup ADH atau ginjal tidak merespons ADH. Gejalanya berupa buang air kecil berlebihan dan rasa haus terus-menerus.
- SIADH (Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone Secretion) → kondisi ketika tubuh menghasilkan ADH berlebihan sehingga terjadi retensi cairan dan penurunan kadar natrium dalam darah.
- Hipertensi → kadar ADH yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah melalui efek vasokonstriksi.
Faktor yang Mempengaruhi Kadar ADH
Beberapa faktor yang dapat merangsang pelepasan hormon ADH antara lain:
- Dehidrasi
- Kehilangan darah (hemoragi)
- Rasa sakit atau stres
- Konsumsi obat-obatan tertentu (misalnya narkotika, obat kemoterapi, dan antidepresan)
Pemeriksaan Hormon ADH
Pemeriksaan kadar hormon ADH dapat dilakukan melalui tes darah atau urine, biasanya jika dokter mencurigai adanya kelainan keseimbangan cairan atau elektrolit.
.png)
Post a Comment