Tumor Marker: Panduan Lengkap Memahami Penanda Biologis Kanker untuk Diagnosis dan Pemantauan

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Tumor Marker adalah zat biologis yang diproduksi oleh sel kanker atau sel normal tubuh sebagai respons terhadap adanya kanker. 

Keberadaan tumor marker dalam darah, urin, atau jaringan tubuh dapat memberikan informasi penting dalam diagnosis, pemantauan, serta evaluasi terapi kanker. 

Baca juga: Hormon ADH: Peran Penting dalam Mengatur Keseimbangan Air dan Tekanan Darah

Walaupun begitu, tumor marker bukanlah alat tunggal untuk memastikan seseorang menderita kanker. Pemeriksaan ini harus digunakan bersama dengan tes lain, seperti radiologi dan histopatologi.

Apa Itu Tumor Marker

Tumor marker adalah protein, antigen, atau zat lain yang dapat terdeteksi dalam tubuh. Peningkatan kadarnya sering berkaitan dengan adanya kanker tertentu, meskipun tidak selalu spesifik.

Fungsi Tumor Marker

Fungsi utama tumor marker di antaranya:

  • Membantu proses diagnosis kanker.
  • Memantau efektivitas terapi.
  • Mendeteksi kekambuhan kanker.
  • Memberikan gambaran prognosis penyakit.

Jenis-Jenis Tumor Marker

Beberapa tumor marker yang umum digunakan dalam pemeriksaan laboratorium, antara lain:

  • AFP (Alpha-Fetoprotein): Kanker hati, kanker testis.
  • CEA (Carcinoembryonic Antigen): Kanker kolorektal, pankreas, payudara, paru.
  • CA-125: Kanker ovarium.
  • CA 15-3 dan CA 27-29: Kanker payudara.
  • CA 19-9: Kanker pankreas, saluran empedu.
  • PSA (Prostate-Specific Antigen): Kanker prostat.
  • hCG (Human Chorionic Gonadotropin): Kanker testis, kanker ovarium.

Keterbatasan Tumor Marker

Meski bermanfaat, tumor marker memiliki keterbatasan. Tidak semua hasil positif menandakan kanker karena peningkatan kadarnya juga dapat muncul pada kondisi non-kanker, seperti peradangan atau penyakit hati. Selain itu, beberapa kanker pada stadium awal tidak menghasilkan tumor marker yang dapat terdeteksi. Karena itu, hasil pemeriksaan harus dikombinasikan dengan data klinis dan pemeriksaan lain.

Baca juga: HPV DNA: Pemeriksaan Modern untuk Deteksi Dini Risiko Kanker Serviks

Pemeriksaan Tumor Marker

Pemeriksaan biasanya dilakukan melalui tes darah atau sampel jaringan. Hasil yang diperoleh tidak dapat ditafsirkan secara tunggal, melainkan harus dianalisis oleh dokter dengan mempertimbangkan riwayat medis pasien, kondisi klinis, serta hasil pemeriksaan penunjang lainnya.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya
Nadya Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment