Apa Itu Hantavirus: Gejala, Penularan, dan Pentingnya Pencegahan Dini

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Apa Itu Hantavirus? Hantavirus adalah kelompok virus yang ditularkan terutama melalui hewan pengerat (rodensia), seperti tikus.

Infeksi virus ini dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia, salah satunya adalah Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).

Baca juga: Salmonellosis: Infeksi Bakteri dari Makanan yang Sering Diremehkan Tapi Berbahaya

Walaupun kasus Hantavirus jarang ditemukan, infeksinya bisa berakibat fatal bila tidak segera dikenali dan ditangani. 

Oleh karena itu, memahami apa itu Hantavirus, cara penularannya, dan langkah pencegahannya sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Bagaimana Hantavirus Menular?

Hantavirus ditularkan ke manusia melalui:

  • Menghirup udara yang terkontaminasi partikel kotoran, urin, atau air liur tikus.
  • Kontak langsung dengan tikus atau cairan tubuhnya.
  • Gigitan tikus, meski jarang terjadi.
  • Makanan/minuman terkontaminasi oleh tikus.

Perlu diketahui bahwa penularan antar manusia sangat jarang, dan lebih sering terjadi karena kontak dengan lingkungan yang tercemar.

Gejala Infeksi Hantavirus

Gejala awal infeksi Hantavirus biasanya mirip dengan flu biasa, antara lain:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Batuk kering

Pada tahap lanjut, gejala dapat berkembang menjadi:

  • Sesak napas berat (pada HPS)
  • Tekanan darah rendah
  • Gangguan fungsi ginjal (pada HFRS)
  • Pendarahan ringan hingga berat

Risiko dan Faktor Paparan

Seseorang berisiko lebih tinggi terinfeksi bila:

  • Tinggal atau bekerja di area dengan banyak populasi tikus.
  • Membersihkan gudang, lumbung, atau rumah kosong yang terkontaminasi.
  • Sering beraktivitas di area pedesaan atau hutan.

Pencegahan Infeksi Hantavirus

Hingga saat ini belum ada vaksin khusus untuk Hantavirus, sehingga pencegahan menjadi langkah paling penting, yaitu:

  • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar bebas dari tikus.
  • Menyimpan makanan dengan wadah tertutup rapat.
  • Menggunakan masker dan sarung tangan saat membersihkan area yang mungkin terkontaminasi tikus.
  • Menghindari kontak langsung dengan tikus.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya
Nadya Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment