Telur Cacing Gelang: Struktur, Infeksi, dan Pencegahannya
INFOLABMED.COM – Telur Cacing Gelang atau Ascaris lumbricoides adalah salah satu bentuk parasit usus yang sangat sering ditemukan di masyarakat, terutama di negara tropis seperti Indonesia.
Cacing gelang merupakan jenis cacing gilig (nematoda) yang dapat menginfeksi manusia melalui konsumsi telur infektif. Infeksi ini dikenal dengan istilah askariasis, dan termasuk dalam kategori soil-transmitted helminthiasis (STH), yaitu penyakit yang ditularkan melalui tanah.
Baca juga: Selain Kecacingan, Penyakit Lain Yang Berbahaya Pada Anak dan Harus Diwaspadai
Menurut data World Health Organization (WHO), diperkirakan lebih dari 800 juta orang di dunia terinfeksi cacing gelang, dengan prevalensi tertinggi di daerah dengan sanitasi yang kurang baik.
Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan karena kebiasaan bermain di tanah dan sering lupa mencuci tangan sebelum makan.
Apa Itu Telur Cacing Gelang?
Telur cacing gelang merupakan stadium awal dari siklus hidup Ascaris lumbricoides. Telur ini dikeluarkan bersama tinja penderita dan mencemari tanah, air, maupun makanan.
Karakteristik Telur Cacing Gelang
- Bentuk: Oval atau bulat lonjong.
- Ukuran: 45–75 mikrometer.
- Dinding: Tebal, terdiri dari 3 lapisan (protein, kitin, dan lipid) yang melindungi embrio.
- Tahan lama: Dapat bertahan hidup berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di tanah lembap.
- Warna: Kecoklatan, karena dilapisi bahan pigmen dari tinja.
Ketahanan telur inilah yang membuat penularan infeksi cacing gelang begitu tinggi di daerah tropis dengan kelembapan dan sanitasi yang buruk.
Siklus Hidup Telur Cacing Gelang
Siklus hidup cacing gelang melibatkan manusia sebagai satu-satunya inang. Berikut tahapan lengkapnya:
- Telur keluar bersama tinja penderita.
- Di tanah yang lembap, telur berkembang menjadi bentuk infektif dalam waktu 2–3 minggu.
- Telur tertelan oleh manusia melalui makanan, minuman, atau tangan yang terkontaminasi.
- Telur menetas di usus halus → melepaskan larva.
- Larva masuk ke pembuluh darah → terbawa ke hati → jantung → paru-paru.
- Di paru-paru, larva menembus alveolus → naik ke tenggorokan → tertelan kembali.
- Larva kembali ke usus halus → tumbuh menjadi cacing dewasa → menghasilkan ribuan telur setiap hari.
Siklus ini dapat berlangsung terus-menerus apabila lingkungan tetap tercemar tinja yang mengandung telur cacing.
Gejala Infeksi Telur Cacing Gelang (Askariasis)
Banyak kasus askariasis tidak menimbulkan gejala, terutama jika jumlah cacing sedikit. Namun, pada infeksi berat, gejalanya bisa cukup serius:
Gejala Ringan:
- Nyeri perut, mual, muntah.
- Nafsu makan menurun.
- Berat badan sulit naik.
- Perut buncit pada anak.
Gejala Sedang – Berat:
- Batuk, sesak napas, atau mengi (saat larva bermigrasi ke paru-paru).
- Diare atau konstipasi.
- Malnutrisi dan anemia.
- Sumbatan usus akibat kumpulan cacing dewasa.
- Dalam kasus langka → larva masuk ke organ lain (hati, pankreas, saluran empedu) dan menimbulkan komplikasi serius.
Faktor Risiko Infeksi Telur Cacing Gelang
Ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang tertular askariasis:
- Sanitasi buruk (lingkungan dengan tinja terbuka).
- Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan.
- Konsumsi sayuran mentah tanpa dicuci bersih.
- Anak-anak yang sering bermain tanah.
- Tinggal di daerah tropis dan lembap.
Diagnosis Infeksi Telur Cacing Gelang
Diagnosis askariasis biasanya dilakukan dengan:
Pemeriksaan Feses:
- Dilakukan dengan mikroskop untuk menemukan telur cacing gelang.
- Pemeriksaan Kato-Katz sering digunakan di laboratorium kesehatan masyarakat.
Pemeriksaan Darah:
- Dapat menunjukkan adanya peningkatan eosinofil, meskipun tidak spesifik.
Pemeriksaan Radiologi:
- Foto rontgen perut dapat menunjukkan kumpulan cacing.
- USG atau CT-scan dapat digunakan bila ada komplikasi di hati atau saluran empedu.
Pengobatan Infeksi Telur Cacing Gelang
Infeksi cacing gelang umumnya dapat diobati dengan obat anthelmintik, antara lain:
- Albendazole (400 mg dosis tunggal).
- Mebendazole (100 mg, 2x sehari selama 3 hari).
- Pyrantel pamoate (dosis sesuai berat badan).
Obat ini bekerja dengan melumpuhkan cacing dewasa sehingga dapat dikeluarkan melalui tinja. Pada kasus berat dengan sumbatan usus, terkadang diperlukan tindakan medis lanjutan seperti operasi.
Pencegahan Infeksi Telur Cacing Gelang
Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah efektif yang dianjurkan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan RI adalah:
- Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Konsumsi makanan matang dan pastikan air minum bersih.
- Cuci sayur dan buah dengan air mengalir sebelum dikonsumsi.
- Gunakan alas kaki saat berada di luar rumah, terutama di tanah.
- Program pemberian obat cacing massal pada anak sekolah setiap 6 bulan sekali.
- Perbaikan sanitasi lingkungan dengan penyediaan jamban sehat dan pengelolaan limbah yang baik.
Dampak Infeksi Telur Cacing Gelang pada Anak
Infeksi cacing gelang pada anak-anak bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti:
- Gangguan pertumbuhan (stunting).
- Kekurangan gizi karena cacing menyerap nutrisi di usus.
- Gangguan kognitif dan penurunan konsentrasi belajar.
- Peningkatan kerentanan terhadap penyakit infeksi lain akibat sistem imun yang lemah.
WHO menekankan bahwa pemberian obat cacing rutin pada anak sekolah dasar adalah langkah penting untuk memutus rantai penularan.
Post a Comment