Mengenal Metode Pewarnaan Neisser: Teknik Penting dalam Identifikasi Corynebacterium

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Dalam dunia mikrobiologi, berbagai teknik pewarnaan digunakan untuk membantu identifikasi spesies bakteri tertentu. 

Salah satu metode yang penting namun jarang dibahas secara luas adalah Pewarnaan Neisser. 

Baca juga: Membedakan Clot dan Clump dalam Pemeriksaan Laboratorium: Penting untuk Diagnosa yang Akurat

Teknik ini memiliki peran signifikan dalam mendeteksi granula metakromatik pada Corynebacterium diphtheriae, bakteri penyebab penyakit difteri.

Apa Itu Pewarnaan Neisser?

Pewarnaan Neisser adalah metode pewarnaan diferensial yang dirancang khusus untuk mendeteksi granula volutin atau granula metakromatik yang terdapat di dalam sel Corynebacterium diphtheriae. Granula ini merupakan cadangan fosfat yang sangat penting untuk metabolisme sel.

Prinsip Kerja Pewarnaan Neisser

Metode ini memanfaatkan dua jenis pewarna utama:

  • Larutan Neisser I (biru metilen + asam asetat)
  • Larutan Neisser II (kristal violet + alkohol + air)

Granula metakromatik akan menyerap warna biru tua hingga ungu kehitaman, sedangkan sitoplasma bakteri akan tampak berwarna kuning kecoklatan. Hasil ini memudahkan identifikasi morfologi khas dari C. diphtheriae, yang berbentuk batang ramping dengan granula di ujungnya—sering kali disebut sebagai bentuk "huruf Cina" karena posisinya yang khas.

Aplikasi Klinis dan Diagnostik

Metode Pewarnaan Neisser sangat bermanfaat dalam diagnosis awal penyakit difteri, terutama di laboratorium mikrobiologi klinik yang belum dilengkapi dengan metode identifikasi molekuler. Dengan teknik ini, teknisi laboratorium dapat dengan cepat mengenali keberadaan C. diphtheriae dan mengambil langkah diagnosis lanjutan.

Baca juga: Kalibrasi Centrifuge Wajib Dilakukan Berkala Demi Akurasi Hasil Laboratorium

Kelebihan dan Keterbatasan

Kelebihan:

  • Prosedur sederhana dan tidak memerlukan alat mahal.
  • Hasil cepat terlihat di bawah mikroskop cahaya.
  • Dapat mengamati struktur khas bakteri (granula metakromatik).

Keterbatasan:

  • Kurang spesifik jika digunakan tanpa pemeriksaan penunjang.
  • Memerlukan kontrol kualitas pewarna agar hasil tetap konsisten.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya
Nadya Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment