Membedakan Clot dan Clump dalam Pemeriksaan Laboratorium: Penting untuk Diagnosa yang Akurat

Table of Contents

INFOLABMED.COM – Dalam dunia laboratorium medis, istilah "Clot" dan "Clump" sering kali muncul dalam laporan pemeriksaan darah.

Meski terdengar mirip, keduanya memiliki arti, penyebab, dan dampak yang sangat berbeda. 

Baca juga: Mengenal Metode Pewarnaan Neisser: Teknik Penting dalam Identifikasi Corynebacterium

Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk menjamin akurasi hasil laboratorium dan menghindari kesalahan diagnosis.

Apa Itu Clot?

Clot adalah gumpalan darah yang terbentuk akibat aktivasi proses koagulasi, biasanya terjadi karena adanya gangguan dalam pengambilan atau penanganan sampel darah, seperti:

  • Tidak segera tercampurnya darah dengan antikoagulan (misalnya EDTA atau sitrat)
  • Pengambilan darah terlalu lambat atau vakum tabung tidak optimal
  • Penggunaan tabung tanpa antikoagulan untuk pemeriksaan yang membutuhkan plasma

Konsekuensi Clot: Jika terdapat clot dalam sampel, maka pemeriksaan hematologi seperti jumlah sel darah lengkap (CBC) menjadi tidak valid, karena sebagian sel darah telah terjebak dalam gumpalan dan tidak bisa dianalisis.

Apa Itu Clump?

Clump adalah pengelompokan atau agregasi sel, terutama trombosit, yang biasanya terlihat sebagai massa kecil dalam apusan darah atau saat pemeriksaan dengan alat hematologi otomatis.

Clump umumnya disebabkan oleh:

  • Agregasi trombosit karena EDTA-induced pseudothrombocytopenia (reaksi antara EDTA dengan trombosit)
  • Sampel darah terlalu lama dibiarkan sebelum dianalisis
  • Teknik pengambilan darah yang terlalu agresif atau tidak homogen

Konsekuensi Clump: Kehadiran clump menyebabkan jumlah trombosit terbaca rendah secara palsu (false low platelet count). Ini bisa menyesatkan jika tidak dikonfirmasi dengan apusan darah manual.

Mengapa Penting Membedakan Keduanya?

Kesalahan dalam membedakan clot dan clump dapat menyebabkan:

  • Pengulangan pengambilan darah yang tidak perlu
  • Penundaan diagnosis
  • Interpretasi klinis yang salah

Tips Pencegahan Clot dan Clump di Laboratorium:

  • Pastikan pencampuran darah dengan antikoagulan langsung setelah pengambilan (putar tabung 8–10 kali perlahan).
  • Gunakan antikoagulan alternatif jika dicurigai adanya EDTA-induced clumping (misalnya sodium sitrat).
  • Periksa apusan darah manual jika nilai trombosit <100.000/µL atau tidak sesuai klinis.
  • Pastikan pengambilan darah dilakukan oleh tenaga terlatih dan menggunakan tabung yang sesuai jenis pemeriksaannya.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya
Nadya Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment