Kenali Cara Menghitung Anion Gap Rumus Ini Wajib Dipahami Tenaga Laboratorium

Table of Contents

INFOLABMED.COM – Dalam dunia medis, terutama di laboratorium klinik, Anion Gap merupakan salah satu parameter penting dalam evaluasi keseimbangan asam-basa tubuh. 

Perhitungan Anion Gap membantu mengidentifikasi jenis asidosis metabolik yang dialami pasien, serta menuntun pada diagnosis yang lebih tepat. 

Baca juga: Fakta Menarik Tentang Menikah Dengan Pasangan Bergolongan Darah Sama

Artikel ini membahas tuntas tentang Anion Gap Rumus, cara menghitung, interpretasi hasil, hingga kondisi klinis yang berkaitan.

Apa Itu Anion Gap?

Anion Gap (AG) adalah selisih antara konsentrasi kation utama (ion bermuatan positif) dan anion utama (ion bermuatan negatif) dalam serum darah. Perhitungan ini tidak langsung mengukur semua ion, tetapi mengasumsikan adanya “anion tak terukur” seperti laktat, keton, dan asam organik lainnya.

Rumus Anion Gap

Rumus standar Anion Gap adalah:

AG = (Na⁺ + K⁺) – (Cl⁻ + HCO₃⁻) Namun, dalam praktik umum, kalium (K⁺) sering diabaikan karena kadarnya relatif rendah, sehingga menjadi:

AG = Na⁺ – (Cl⁻ + HCO₃⁻)

Nilai Normal Anion Gap

  • Tanpa K⁺: 8 – 12 mEq/L
  • Dengan K⁺: 12 – 16 mEq/L

Nilai bisa bervariasi tergantung alat laboratorium dan metode pengukuran.

Interpretasi Anion Gap

  • Anion Gap Tinggi (>12 mEq/L). Menunjukkan adanya asidosis metabolik dengan anion gap tinggi, seperti pada:

    • Ketoasidosis diabetik
    • Gagal ginjal
    • Keracunan metanol atau etilen glikol
    • Laktat asidosis
  • Anion Gap Normal (8–12 mEq/L). Umumnya ditemukan pada asidosis metabolik hiperkloremik, seperti:

    • Diare berat
    • Acidosis tubular ginjal
  • Anion Gap Rendah (<8 mEq/L). Lebih jarang terjadi, bisa disebabkan oleh:

    • Hipoalbuminemia
    • Intoksikasi lithium atau bromida
    • Kesalahan laboratorium

Faktor yang Mempengaruhi Anion Gap

  • Albumin: Sebagai anion tak terukur terbesar, penurunan albumin akan menurunkan Anion Gap.
  • Keseimbangan Elektrolit: Gangguan Na⁺, Cl⁻, dan HCO₃⁻ akan langsung berdampak pada hasil AG.
  • Obat-obatan dan toksin: Seperti aspirin, metanol, dan etilen glikol dapat meningkatkan AG.

Pentingnya Pemeriksaan Anion Gap

Pemeriksaan ini sangat penting dalam penilaian kondisi kritis, terutama pada pasien ICU atau UGD. Anion Gap dapat menunjukkan apakah pasien mengalami gangguan metabolik berat yang memerlukan penanganan segera.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya Septriana
Nadya Septriana Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment