Pentingnya QC Alat Kimia Fotometer: Penjaga Akurasi Hasil Laboratorium Klinis

Table of Contents


INFOLABMED.COM - Dalam dunia laboratorium klinis, akurasi hasil pemeriksaan adalah segalanya. Sebuah diagnosis dan keputusan medis yang kritikal sangat bergantung pada angka-angka yang dihasilkan oleh instrumen. 

Di antara berbagai alat, fotometer (seperti yang digunakan dalam analyzer kimia klinis) memegang peran sentral untuk mengukur berbagai parameter kimia dalam darah dan urine. Namun, seberapa akurat pun sebuah alat, tanpa Pentingnya QC Alat Kimia Fotometer yang rutin dan benar, keandalan hasilnya dipertanyakan.

Baca juga : Westgard Rules dan Multirules: Panduan Lengkap untuk Kontrol Kualitas di Laboratorium Medis

Apa Itu QC (Quality Control) pada Alat Kimia Fotometer?

Quality Control (QC) atau Pengendalian Mutu adalah serangkaian prosedur rutin yang dilakukan untuk memverifikasi bahwa sebuah alat laboratorium, dalam hal ini fotometer, bekerja secara optimal dan menghasilkan data yang akurat, presisi, dan konsisten. Proses ini dilakukan dengan menguji bahan kontrol (control material) yang nilainya sudah diketahui dan stabil.

Mengapa QC pada Fotometer Sangat Penting?

Penerapan QC yang ketat bukanlah formalitas, melainkan kebutuhan mutlak dengan dampak langsung pada pasien:

1. Menjamin Akurasi dan Presisi Hasil Akurasi berarti hasil yang mendekati nilai sebenarnya, sedangkan presisi berarti hasil yang konsisten setiap kali diukur. QC mendeteksi adanya bias (penyimpangan) atau peningkatan variansi (ketidakkonsistenan) pada alat. Hasil tes gula darah atau kolesterol yang tidak akurat dapat menyebabkan kesalahan diagnosis dan penanganan yang tidak tepat.

2. Mendeteksi Kerusakan atau Penurunan Kinerja Alat Dini Fotometer terdiri dari komponen optik dan elektronik yang kompleks. Lampu, filter, atau detector dapat mengalami penurunan performa seiring waktu. QC yang rutin dapat menangkap tanda-tanda drift (pergeseran nilai secara perlahan) atau shift (pergeseran nilai tiba-tiba) sebelum menyebabkan hasil pasien menjadi salah.

3. Memenuhi Standar Akreditasi dan Kompetensi Setiap laboratorium yang berkualitas harus mematuhi standar internasional seperti ISO 15189. Penerapan program QC yang terdokumentasi dengan baik adalah syarat mutlak untuk mendapatkan akreditasi dan membuktikan kompetensi laboratorium.

4. Melindungi Keselamatan Pasien Pada akhirnya, ini adalah tujuan utama. Hasil laboratorium yang salah dapat berakibat fatal:

  • False High: Hasil yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pasien mendapat pengobatan yang tidak perlu.
  • False Low: Hasil yang terlalu rendah dapat menyembunyikan kondisi berbahaya sehingga pasien tidak tertangani. QC adalah safety net yang melindungi pasien dari kesalahan tersebut.

5. Menjaga Reputasi Laboratorium dan Kepercayaan Dokter Dokter mengandalkan hasil dari laboratorium. Konsistensi dan keandalan hasil yang terbukti melalui QC akan membangun dan mempertahankan kepercayaan klinisi. Hasil yang tidak dapat diandalkan akan merusak reputasi laboratorium.

Baca juga : QC Laboratorium Anda Benar-Benar Aman untuk Pasien? Tinjauan Kritis dari Sudut Pandang Teknisi Laboratorium

Kapan dan Bagaimana QC Dilakukan?

  • Frekuensi: QC harus dilakukan setiap hari sebelum pemeriksaan sampel pasien dimulai (start of day), setelah kalibrasi, setelah perawatan alat, dan ketika mengganti batch reagent atau kontrol.
  • Prosedur: Bahan kontrol dengan level rendah, normal, dan tinggi dijalankan seperti layaknya sampel pasien. Hasil yang diperoleh kemudian diplot pada Grafik Kontrol Levey-Jennings untuk dianalisis secara statistik dan melihat apakah hasil kontrol masih dalam batas yang dapat diterima (±2 SD untuk peringatan, ±3 SD untuk rejection).

Follow Media Sosial Infolabmed.com untuk update terbaru seputar manajemen laboratorium dan kontrol kualitas melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Dukung kami dalam menyediakan informasi yang akurat dengan memberikan DONASI terbaikmu melalui Donasi via DANA.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment