PAS (Periodic Acid Schiff): Pewarna Ajaib untuk Mengungkap Misteri di Bawah Mikroskop
INFOLABMED.COM - Dalam dunia patologi anatomi, melihat jaringan bukan sekadar tentang warna dan bentuk. Di balik lensa mikroskop, tersembunyi detail-detail kritis yang menentukan diagnosis. Di sinilah PAS (Periodic Acid Schiff) berperan.
Teknik pewarnaan histokimia yang terlihat sederhana ini adalah salah satu "senjata" paling andal bagi patolog untuk mengungkap struktur yang tidak terlihat oleh pewarnaan rutin, memecahkan misteri diagnostik yang rumit.
Baca juga : Memahami Metode Pewarnaan Histokimia untuk Penelitian Jaringan
Apa Itu Pewarnaan PAS (Periodic Acid Schiff)?
PAS (Periodic Acid Schiff) adalah suatu metode pewarnaan jaringan yang digunakan secara luas dalam mikroskop cahaya untuk mendemonstrasikan keberadaan karbohidrat dan senyawa terkait, seperti glikogen, glikoprotein, proteoglikan, dan mucin.
Prinsip kerjanya cerdas dan terdiri dari dua langkah utama:
- Oksidasi dengan Periodic Acid: Periodic acid (HIO₄) mengoksidasi ikatan kimia antara atom karbon (C-C) dalam molekul gula, menciptakan gugus aldehida.
- Reaksi dengan Schiff's Reagent: Gugus aldehida yang baru terbentuk kemudian bereaksi dengan Schiff's reagent, menghasilkan warna magenta/merah lembayung (fuchsia) yang khas dan kuat.
Struktur yang mengandung banyak karbohidrat akan menyerap pewarna ini dan tampak merah muda hingga ungu, kontras dengan latar belakang biru (jika menggunakan counterstain hematoxylin).
Apa Saja yang Bisa Dilihat dengan Pewarnaan PAS?
Kemampuan PAS dalam "melabeli" karbohidrat membuatnya sangat berharga untuk mendiagnosis berbagai kondisi:
1. Identifikasi Jamur Ini adalah salah satu kegunaan paling terkenal dari PAS. Dinding sel kebanyakan jamur (seperti Candida, Aspergillus, Cryptococcus) kaya akan polisakarida (glukan dan mannan). PAS akan mewarnai jamur-jamur ini dengan warna magenta yang kontras, membuatnya sangat mudah dibedakan dari jaringan latar belakang. Ini sangat penting untuk diagnosis infeksi jamur invasif dalam biopsi jaringan.
2. Visualisasi Membran Basal PAS sangat unggul dalam menonjolkan membran basal, suatu struktur glikoprotein yang mendukung lapisan epitel. Kemampuan ini crucial untuk:
- Diagnosis Glomerulonefritis: Dalam biopsi ginjal, PAS membantu menilai ketebalan dan integritas membran basal glomerulus, yang sering menebal atau rusak pada penyakit seperti sindrom nefrotik dan diabetes.
- Melihat Invasi Kanker: Pada kanker, terutama karsinoma, identifikasi membran basal yang rusak dapat membantu menunjukkan invasifitas tumor.
3. Deteksi Glikogen PAS dapat mendeteksi keberadaan glikogen (bentuk penyimpanan glukosa). Jika diikuti dengan perlakuan diastase (enzim yang mencerna glikogen), dan warna magenta menghilang, itu mengonfirmasi bahwa material tersebut adalah glikogen. Ini berguna dalam diagnosis:
- Penyakit Penyimpanan Glikogen seperti penyakit Pompe.
- Tumor tertentu seperti karsinoma sel ginjal yang jelas (clear cell renal carcinoma), dimana sitoplasmanya penuh dengan glikogen dan lemak.
4. Evaluasi Mucin PAS membantu mengidentifikasi dan mengklasifikasikan mucin (zat lendir) yang diproduksi oleh beberapa jenis sel, termasuk sel kanker. Pola pewarnaan PAS dapat membantu membedakan antara adenokarsinoma dan jenis tumor lainnya.
Baca juga : Membedah Dunia Pewarnaan Histologi: Menyingkap Struktur Jaringan Tubuh Manusia
Kelebihan dan Keterbatasan PAS
- Kelebihan: Relatif sederhana, sangat sensitif untuk karbohidrat, dan memberikan kontras warna yang sangat baik.
- Keterbatasan: Tidak spesifik untuk jenis karbohidrat tertentu. Semua senyawa dengan gugus diol vicinal akan terwarnai, sehingga interpretasi oleh patolog yang berpengalaman tetap diperlukan.
Follow Media Sosial Infolabmed.com untuk mendalami dunia patologi dan teknik laboratorium melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Dukung perkembangan website infolabmed.com dengan memberikan DONASI terbaikmu melalui Donasi via DANA.
Post a Comment