Metode Flotasi: Teknik Konsentrasi dengan ZnSO₄ & NaNO₃ untuk Deteksi Telur Cacing Ringan
INFOLABMED.COM - Dalam dunia diagnostik parasit, Metode Flotasi / Konsentrasi menempati posisi khusus sebagai teknik untuk mendeteksi parasit yang tidak dapat ditangkap oleh metode sedimentasi.
Teknik ini, yang sering menggunakan larutan ZnSO₄ (Zinc Sulfate) atau NaNO₃ (Sodium Nitrate), bekerja dengan prinsip berlawanan dari sedimentasi dan sangat unggul untuk mengisolasi telur cacing dan kista protozoa tertentu yang memiliki berat jenis (specific gravity) yang lebih ringan.
Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Jenis Cacing yang Umum Menyerang Anak dan Cara Mencegahnya
Metode ini disebut "flotasi" atau "pengapungan" karena unsur parasit diangkat ke permukaan larutan, sehingga更容易 diambil dan diperiksa di bawah mikroskop.
Teknik ini sangat penting untuk menyempurnakan pemeriksaan feses rutin dan meningkatkan akurasi diagnosis.
Prinsip Dasar Metode Flotasi
Prinsip utama metode flotasi adalah menciptakan suatu lingkungan dengan berat jenis (specific gravity) yang lebih tinggi daripada berat jenis parasit, tetapi lebih rendah dari berat jenis partikel debris dan material lain dalam feses.
- Larutan Flotasi: Larutan garam jenuh seperti ZnSO₄ (berat jenis ~1.18-1.20) atau NaNO₃ (berat jenis ~1.38-1.40) digunakan untuk membuat suspensi.
- Proses Pengapungan: Ketika suspensi feses dalam larutan ini disentrifugasi atau didiamkan, partikel dengan berat jenis yang lebih ringan dari larutan (seperti telur dan kista tertentu) akan mengapung ke permukaan.
- Pengambilan Sampel: Sebuah ose khusus atau deck glass digunakan untuk mengambil lapisan paling atas yang mengandung konsentrat parasit tersebut.
- Pemeriksaan: Sampel yang diambil kemudian diperiksa di bawah mikroskop.
Peran Larutan ZnSO₄ dan NaNO₃
Pemilihan larutan flotasi sangat menentukan jenis parasit yang dapat dideteksi:
- Larutan Zinc Sulfate (ZnSO₄) 33%: Merupakan larutan flotasi yang paling umum digunakan. Berat jenisnya (~1.18) ideal untuk mengapungkan sebagian besar kista protozoa (seperti Giardia dan Cryptosporidium) dan beberapa telur cacing ringan. Larutan ini menghasilkan preparat yang relatif jernih.
- Larutan Sodium Nitrate (NaNO₃) Jenuh: Memiliki berat jenis yang lebih tinggi (~1.38), membuatnya sangat efektif untuk mengapungkan telur cacing yang ringan, seperti telur cacing kremi (Enterobius vermicularis)* dan telur cacing pita kerdil (Hymenolepis nana)*, yang sering tidak terdeteksi oleh metode sedimentasi.
Keunggulan dan Keterbatasan Metode Flotasi
Keunggulan:
- Sangat Efektif untuk Parasit Ringan: Merupakan metode terbaik untuk mendeteksi telur cacing kremi, cacing pita kerdil, dan sebagian besar kista protozoa.
- Preparat yang Jernih: Proses flotasi sering menghasilkan sediaan yang lebih bersih dari debris dibandingkan sedimentasi, memudahkan pengamatan.
- Kombinasi dengan Sedimentasi: Penggunaan kedua metode (flotasi dan sedimentasi) secara bersamaan mencakup hampir semua jenis parasit usus.
Keterbatasan:
- Tidak Efektif untuk Telur Berat: Telur cacing yang berat (seperti cacing tambang yang tidak dibuahi atau cacing hati) tidak akan mengapung dan justru akan mengendap, sehingga terlewatkan.
- Kerusakan Morfologi: Larutan dengan berat jenis sangat tinggi seperti NaNO₃ dapat menyebabkan kista protozoa mengerut atau deformasi, menyulitkan identifikasi.
- Prosedur yang Teliti: Membutuhkan keahlian dalam mengambil sampel dari permukaan; jika tidak, parasit dapat terlewat.
Parasit yang Umum Terdeteksi
Metode ini sangat unggul untuk mendeteksi:
- Telur Hymenolepis nana (Cacing Pita Kerdil)
- Telur Enterobius vermicularis (Cacing Kremi) - meskipun cellophane tape swap lebih disarankan.
- Kista Giardia lamblia
- Kista Cryptosporidium spp. (dengan modifikasi teknik pewarnaan)
- Kista Blastocystis hominis
Metode Flotasi / Konsentrasi dengan larutan ZnSO₄ atau NaNO₃ adalah teknik pelengkap yang vital dari metode sedimentasi.
Baca Juga: Bukan Hanya Cacing Tambang! 3 Cacing Lain yang Bisa Jadi Fatal bagi Manusia
Keduanya bukanlah metode yang saling menggantikan, tetapi saling melengkapi.
Sebuah pemeriksaan feses parasit yang komprehensif dan akurat seringkali memerlukan kombinasi dari metode langsung, metode sedimentasi, dan metode flotasi untuk memastikan tidak ada parasit yang terlewat, sehingga memberikan hasil diagnostik yang maksimal bagi pasien.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.

Post a Comment