Bukan Hanya Cacing Tambang! 3 Cacing Lain yang Bisa Jadi Fatal bagi Manusia

Table of Contents

 

Bukan Hanya Cacing Tambang! 3 Cacing Lain yang Bisa Jadi Fatal bagi Manusia

INFOLABMED.COM - Kasus viral anak meninggal karena cacingan menyadarkan banyak orang akan bahaya infeksi cacing, khususnya cacing tambang. 

Namun, dunia parasitologi mencatat ada beberapa cacing lain yang bisa jadi fatal dan mengancam nyawa jika tidak terdiagnosis dan diobati dengan tepat. 

Baca Juga: Penyakit Parasit yang Menjadi Masalah Kesehatan di Indonesia | Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik

Infeksi dari cacing-cacing ini mungkin lebih jarang, tetapi dampaknya sangat serius.

Mengenal jenis-jenis cacing ini adalah langkah penting untuk kewaspadaan dini. 

Berikut adalah tiga cacing lain yang bisa jadi fatal yang perlu Anda ketahui.

1. Cacing Pita (Taenia solium) dan Neurocysticercosis

Cacing pita babi (Taenia solium) sendiri hidup di usus dan mungkin tidak langsung mematikan. 

Bahaya fatal justru datang dari infeksi larvanya.

  • Mengapa Bisa Fatal? Manusia dapat tertelan telur cacing pita (bukan larvanya) dari makanan atau air yang terkontaminasi. Telur ini menetas menjadi larva di dalam usus, lalu bermigrasi melalui aliran darah dan dapat bersarang di berbagai jaringan tubuh, termasuk otot, mata, dan yang paling berbahaya: otak. Kondisi ini disebut Neurocysticercosis.
  • Dampak pada Otak: Kista larva yang bersarang di otak dapat menyebabkan peradangan, kejang epilepsi, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, hidrosefalus (penumpukan cairan di otak), dan bahkan kematian.
  • Cara Penularan: Utamanya melalui konsumsi daging babi yang terinfeksi dan tidak dimasak matang, atau yang lebih sering, melalui tangan yang terkontaminasi telur cacing dari lingkungan.

2. Cacing Mata (Loa loa)

Cacing ini merupakan jenis parasit filaria yang endemik di hutan hujan Afrika Barat dan Tengah. 

Meski bukan endemik di Indonesia, risiko penularan pada pelaku perjalanan (traveler) tetap ada.

  • Mengapa Bisa Fatal? Cacing Loa loa dewasa bermigrasi melalui jaringan di bawah kulit dan bahkan dapat melintas di bagian putih mata (konjungtiva), yang menjadi ciri khasnya. Bahaya utamanya adalah ketika cacing ini mati, tubuh melepaskan respons imun yang sangat kuat.
  • Dampak Serius: Reaksi ini dapat menyebabkan pembengkakan jaringan yang masif, ensefalopati (kerusakan otak), koma, dan kematian, terutama jika pengobatan diberikan tanpa pemantauan yang cermat. Infeksi berat juga dapat menyebabkan gangguan ginjal dan jantung.

3. Cacing Jantung (Dirofilaria immitis) pada Anjing dan Kucing

Penting untuk diketahui, cacing jantung adalah ancaman mematikan utama bagi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Meski sangat jarang menular ke manusia, kasusnya tetap bisa terjadi.

  • Mengapa Bisa Fatal (pada Hewan dan Potensi pada Manusia)? Pada hewan, cacing dewasa hidup dan berkembang biak di dalam jantung dan pembuluh darah paru-paru, menyebabkan kerusakan jantung yang irreversibel, gagal napas, dan kematian.
  • Pada Manusia: Dalam kasus yang sangat langka, larva yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dapat menginfeksi manusia. Larva biasanya mati sebelum dewasa, tetapi dapat bermigrasi ke paru-paru dan membentuk nodul yang sering disalahartikan sebagai tumor paru dalam hasil rontgen. Meski jarang menjadi fatal pada manusia, kondisi ini memerlukan prosedur biopsi atau pembedahan untuk diagnosis.

Pencegahan: Kunci Utama Menghindari Infeksi

Mencegah infeksi dari cacing lain yang bisa jadi fatal ini memerlukan kewaspadaan ekstra:

  1. Selalu Masak Daging hingga Matang Sempurna: Khususnya daging babi dan sapi, untuk membunuh semua larva cacing yang mungkin ada.
  2. Jaga Kebersihan Pangan dan Air: Cuci sayur dan buah dengan air mengalir, dan hanya konsumsi air yang telah dimasak atau terjamin kebersihannya.
  3. Gunakan Pelindung Diri: Jika berkunjung ke daerah endemik tertentu, gunakan pakaian tertutup dan losion anti nyamuk.
  4. Rutin Beri Obat Cacing pada Hewan Peliharaan: Lindungi anggota keluarga berbulu Anda dari cacing jantung dengan pemberian obat pencegahan secara rutin, yang juga secara tidak langsung melindungi manusia.

Memahami bahwa ada cacing lain yang bisa jadi fatal di luar cacingan biasa memperluas kewaspadaan kita. 

Selalu jaga kebersihan, perhatikan apa yang kita konsumsi, dan segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala yang tidak biasa, terutama setelah traveling ke daerah endemik. 

Baca Juga: Laboratorium Klinik | Edisi Permenkes No. 411 ttg Lab. Klinik

Diagnosis dini adalah kunci untuk pengobatan yang berhasil.

Dapatkan informasi kesehatan dan laboratorium lainnya hanya di Infolabmed.com. 


Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebookTwitter/XBerikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.



Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment