Wajib Tahu! 5 Jenis Cacing yang Umum Menyerang Anak dan Cara Mencegahnya
INFOLABMED.COM - Cacingan masih menjadi masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak di Indonesia.
Infeksi ini dapat menghambat tumbuh kembang anak, menyebabkan anemia, dan jika parah, berakibat fatal.
Baca Juga: Parasitologi | Parasit, Hospes dan Lingkungan - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
Untuk melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat, orang tua perlu memahami jenis cacing yang umum menyerang anak.
Mengetahui musuh adalah setengah dari pertempuran.
Dengan mengenali jenis cacingnya, orang tua dapat lebih waspada terhadap gejalanya dan mengambil langkah pencegahan yang spesifik.
Berikut adalah lima jenis cacing yang paling sering menginfeksi anak-anak.
1. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)
Cacing kremi adalah jenis cacing yang paling umum ditemui pada anak. Ukurannya kecil, putih, dan menyerupai benang.
Cacing ini tinggal di usus besar dan rectum.
- Cara Penularan: Penularannya sangat mudah, terutama di lingkungan padat seperti sekolah dan PAUD. Telur cacing dapat berpindah melalui tangan yang terkontaminasi (setelah menggaruk area anus), mainan, atau permukaan benda lainnya.
- Gejala Khas: Rasa gatal yang sangat hebat di sekitar anus, terutama pada malam hari. Hal ini menyebabkan anak gelisah dan tidurnya tidak nyenyak.
- Pencegahan: Kebersihan tangan adalah kunci utama. Potong kuku anak pendek, cuci sprei dan celana dalam dengan air panas, serta hindari kebiasaan menggaruk.
2. Cacing Tambang (Necator americanus & Ancylostoma duodenale)
Jenis cacing ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan anemia berat.
Cacing tambang hidup di usus halus dan menghisap darah inangnya.
- Cara Penularan: Larva cacing tambang menembus kulit, biasanya melalui telapak kaki yang tidak menggunakan alas kaki ketika berjalan di tanah yang terkontaminasi.
- Gejala: Anak terlihat pucat, lemas, lesu (gejala anemia), sakit perut, dan dalam kasus kronis dapat menyebabkan stunting.
- Pencegahan: Selalu kenakan alas kaki saat anak bermain di luar rumah, terutama di area tanah.
3. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
Cacing gelang adalah jenis cacing yang berukuran besar (dapat mencapai 15-35 cm) dan hidup di dalam usus.
- Cara Penularan: Menelan telur cacing yang terdapat pada makanan, air, atau tanah yang terkontaminasi tinja manusia.
- Gejala: Sakit perut, mual, muntah, nafsu makan menurun, dan gangguan penyerapan nutrisi. Dalam jumlah banyak, cacing ini dapat menyumbat usus.
- Pencegahan: Selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet. Pastikan makanan, terutama sayuran, dicuci hingga bersih dan dimasak dengan matang.
4. Cacing Cambuk (Trichuris trichiura)
Cacing cambuk dinamai berdasarkan bentuknya yang menyerupai cambuk.
Bagian depannya ramping seperti cambuk dan ekornya lebih gemuk.
- Cara Penularan: Sama seperti cacing gelang, yaitu melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi telur cacing.
- Gejala: Infeksi ringan seringkali tidak bergejala. Infeksi berat dapat menyebabkan diare yang disertai darah, sakit perut, dan anemia.
- Pencegahan: Menjaga kebersihan sanitasi lingkungan dan personal (mencuci tangan).
5. Cacing Pita (Taenia spp.)
Jenis cacing ini memiliki tubuh yang pipih dan panjang, terdiri dari segmen-segmen.
Cacing pita hidup dengan menempelkan kepalanya pada dinding usus.
- Cara Penularan: Mengonsumsi daging sapi atau babi yang tidak dimasak dengan matang dan sudah terinfeksi larva cacing pita.
- Gejala: Seringkali tidak menunjukkan gejala yang khas. Dapat menyebabkan sakit perut, penurunan berat badan, dan adanya segmen cacing (yang menyerupai biji ketimun) pada tinja atau pakaian dalam.
- Pencegahan: Pastikan untuk selalu memasak daging sapi dan babi hingga benar-benar matang sempurna.
Mengetahui jenis cacing yang umum menyerang anak adalah langkah pertama untuk melindungi mereka.
Selalu terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), berikan obat cacing secara rutin setiap 6 bulan sekali sesuai rekomendasi, dan segera konsultasikan ke dokter jika anak menunjukkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Parasitologi | Pengertian Secara Umum - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
Pencegahan sedini mungkin akan memastikan tumbuh kembang anak optimal tanpa gangguan parasit.
Dapatkan informasi kesehatan anak dan laboratorium lainnya hanya di Infolabmed.com.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.
Post a Comment