Lipemic Sample dan Corrected Hemoglobin: Mengatasi Interferensi dalam Hasil Pemeriksaan Darah

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM - Dalam dunia laboratorium klinik, lipemic sample (sampel lipemik) merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi dalam menjamin akurasi hasil pemeriksaan. Sampel dengan kadar lipid yang sangat tinggi ini dapat menyebabkan interferensi pada berbagai parameter, termasuk pengukuran hemoglobin. 

Corrected hemoglobin (koreksi hemoglobin) menjadi prosedur penting untuk mengatasi masalah ini dan memastikan hasil yang valid bagi kepentingan diagnosis dan terapi pasien.

Baca juga : Jika Sampel Lipemik dan Lisis, Apa yang Terganggu pada Pemeriksaan Darah Lengkap? Ini Penjelasannya!

Apa Itu Lipemic Sample?

Lipemic sample adalah sampel darah (serum atau plasma) yang tampak keruh atau seperti susu akibat tingginya konsentrasi lipoprotein, terutama trigliserida. Kondisi ini biasanya terjadi pada pasien yang:

  • Tidak berpuasa sebelum pengambilan sampel darah
  • Mengalami gangguan metabolisme lipid (dislipidemia)
  • Menderita pancreatitis akut
  • Dalam kondisi diabetes mellitus yang tidak terkontrol
  • Mengonsumsi makanan tinggi lemak sebelum pengambilan darah

Dampak Lipemia pada Pengukuran Hemoglobin

Interferensi lipemia pada pemeriksaan hemoglobin terjadi melalui beberapa mekanisme:

  1. Interferensi Fotometri: Partikel lipid menyebabkan hamburan cahaya (light scattering) yang meningkatkan absorbansi dan menghasilkan pembacaan hemoglobin yang palsu tinggi.
  2. Volume Displacement Effect: Lipid dalam jumlah tinggi mengurangi volume air dalam plasma, menyebabkan konsentrasi hemoglobin terukur lebih tinggi dari yang sebenarnya.
  3. Interferensi Reagen: Partikel lipid dapat mengganggu reaksi kimia dalam sistem analisis otomatis.

Metode Koreksi Corrected Hemoglobin

Beberapa teknik digunakan untuk mengoreksi hasil hemoglobin pada sampel lipemik:

1. Metode Dilusi dan Blanking:

  • Melakukan pengenceran sampel dengan saline
  • Menggunakan blank lipemik untuk mengoreksi absorbansi
  • Rumus: Corrected Hb = (Absorbansi sampel - Absorbansi blank) × Faktor koreksi

2. Metode Centrifugation Double:

  • Memutar sampel dengan kecepatan tinggi menggunakan ultracentrifuge
  • Memisahkan lipid dari serum/plasma
  • Mengukur hemoglobin pada bagian yang jernih

3. Metode Replacement:

  • Mengganti plasma lipemik dengan saline atau plasma normal
  • Mengukur hemoglobin setelah replasemen
  • Menghitung nilai corrected berdasarkan volume penggantian

4. Metode Spectrophotometric Correction:

  • Menggunakan panjang gelombang ganda untuk mengoreksi interferensi
  • Mengukur absorbansi pada wavelength tertentu
  • Mengaplikasikan algoritma koreksi matematis

Protokol Penanganan Sampel Lipemik

Laboratorium harus memiliki SOP untuk menangani sampel lipemik:

  1. Identifikasi Visual: Memeriksa kekeruhan sampel sebelum analisis
  2. Pencatatan: Mendokumentasikan derajat lipemia (1+ hingga 4+)
  3. Pemilihan Metode: Memilih teknik koreksi sesuai derajat lipemia
  4. Validasi: Memverifikasi hasil corrected dengan metode alternatif
  5. Pelaporan: Mencantumkan keterangan "corrected for lipemia" pada hasil

Implikasi Klinis Hasil yang Tidak Dikoreksi

Kegagalan dalam mengoreksi interferensi lipemia dapat menyebabkan:

  • Diagnosis anemia yang tidak akurat
  • Keputusan transfusi darah yang keliru
  • Monitoring terapi yang tidak tepat
  • Kesalahan interpretasi status oksigenasi jaringan

Teknologi Analizer Modern dalam Mengatasi Lipemia

Analizer hematologi generasi terbaru dilengkapi dengan:

  • Sistem Deteksi Lipemia Otomatis: Mampu mendeteksi sampel lipemik secara mandiri
  • Algoritma Koreksi Built-in: secara otomatis melakukan koreksi matematis
  • Integrated Centrifugation System: Beberapa sistem memiliki fungsi centrifugation dalam instrument

Baca juga : Penanganan Sampel Lipemik: Solusi Efektif untuk Hasil Pemeriksaan yang Akurat

Best Practices untuk Laboratorium

  1. Edukasi Pasien: Memastikan pasien berpuasa sesuai instruksi
  2. Training Staf: Melatih teknisi dalam identifikasi dan penanganan sampel lipemik
  3. Quality Control: Memasukkan sampel lipemik dalam program QC
  4. Verifikasi Metode: Validasi metode koreksi yang digunakan
  5. Komunikasi Klinis: Berkolaborasi dengan klinisi dalam interpretasi hasil

Dapatkan informasi terkini seputar teknik laboratorium dan validasi hasil dengan mengikuti Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Dukung perkembangan website infolabmed.com dengan memberikan Donasi via DANA.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment