7 Kesalahan Umum dalam Pemeriksaan Hematologi yang Sering Terjadi pada Alat Hematology Analyzer
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan laboratorium paling umum dan penting, terutama dalam evaluasi kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.
Namun, dalam pelaksanaannya, seringkali terjadi kesalahan dalam pemeriksaan hematologi pada alat hematology analyzer yang dapat memengaruhi akurasi hasil dan diagnosis.
Baca juga: Langkah Tepat Saat Alat Laboratorium Tiba-Tiba Mati Saat Pemeriksaan: Panduan untuk Tenaga Laboratorium
Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi serta cara menghindarinya.
1. Kesalahan Pengambilan Sampel
Kesalahan paling awal bisa terjadi sejak pengambilan darah, seperti:
- Volume darah terlalu sedikit.
- Penggunaan tabung EDTA yang sudah kedaluwarsa.
- Kontaminasi dengan cairan IV atau bahan kimia lain.
🡪 Solusi: Pastikan prosedur venipuncture dilakukan oleh tenaga terlatih, gunakan tabung yang sesuai, dan aduk perlahan setelah pengambilan.
2. Clotting dalam Sampel
Gumpalan darah (clot) dalam tabung bisa menyebabkan hasil trombosit atau leukosit yang salah karena sel-sel darah terperangkap di dalamnya.
🡪 Solusi: Aduk tabung EDTA secara perlahan sebanyak 8–10 kali segera setelah pengambilan.
3. Kesalahan Kalibrasi dan Quality Control Alat
Jika alat hematology analyzer tidak dikalibrasi secara berkala, maka hasil bisa meleset dari rentang normal.
🡪 Solusi: Lakukan kalibrasi dan pengecekan kontrol kualitas harian, mingguan, dan bulanan sesuai SOP dan panduan pabrikan.
4. Carry Over Antar Sampel
Beberapa analyzer bisa mengalami kontaminasi antar sampel, terutama jika alat tidak dibersihkan dengan benar.
🡪 Solusi: Lakukan proses pembersihan rutin dan gunakan program auto-rinse bila tersedia.
5. Gangguan Interferensi Optik
Lemak darah (lipemia), hemolisis, atau icterus bisa mengganggu pembacaan optik, terutama untuk nilai HGB.
🡪 Solusi: Kenali ciri-ciri interferensi dari hasil pemeriksaan, dan jika perlu lakukan pemeriksaan ulang secara manual atau gunakan metode alternatif.
6. Kesalahan Interpretasi Hasil Otomatis
Beberapa nilai abnormal dapat disebabkan oleh kesalahan pembacaan alat, misalnya salah identifikasi sel blast sebagai limfosit.
🡪 Solusi: Lakukan verifikasi mikroskopis (pembacaan apusan darah) pada hasil yang mencurigakan atau flagging.
Baca juga: Uji Katalase: Reaksi pada Bakteri dan Contoh Bakteri yang Sering Ditemukan
7. Human Error dalam Pencatatan dan Pelaporan
Kesalahan input data atau salah mencatat hasil bisa berdampak besar pada diagnosis pasien.
🡪 Solusi: Gunakan sistem LIS (Laboratory Information System) yang terintegrasi dengan alat untuk mengurangi kesalahan manual.
.png)
Post a Comment