eGFR: Panduan Lengkap Memahami Fungsi, Nilai Normal, dan Pemeriksaan Ginjal

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Estimated Glomerular Filtration Rate (eGFR) adalah salah satu parameter penting dalam pemeriksaan laboratorium untuk menilai fungsi ginjal. 

Pemeriksaan ini sering dilakukan sebagai bagian dari evaluasi kesehatan, terutama pada pasien dengan risiko penyakit ginjal kronis, hipertensi, maupun diabetes melitus.

Baca juga: Kalium Dalam Darah: Fungsi, Gangguan, dan Pentingnya Pemeriksaan Laboratorium

eGFR dihitung berdasarkan kadar kreatinin serum, usia, jenis kelamin, dan terkadang ras pasien. Angka ini memberikan estimasi seberapa baik ginjal menyaring limbah dari darah setiap menitnya.

Apa Itu eGFR?

eGFR (Estimated Glomerular Filtration Rate) adalah perhitungan laboratorium yang menggambarkan seberapa baik ginjal menyaring darah. Ginjal normal mampu menyaring sekitar 90–120 mL/menit/1,73m². Jika nilai eGFR menurun, hal ini menunjukkan adanya penurunan fungsi ginjal.

Nilai Normal eGFR

  • ≥90 mL/menit/1,73m² → Fungsi ginjal normal.
  • 60–89 mL/menit/1,73m² → Fungsi ginjal sedikit menurun, biasanya tanpa gejala.
  • 30–59 mL/menit/1,73m² → Penurunan sedang, indikasi penyakit ginjal kronis stadium 3.
  • 15–29 mL/menit/1,73m² → Penurunan berat, biasanya butuh intervensi medis lebih lanjut.
  • <15 mL/menit/1,73m² → Gagal ginjal, biasanya memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.

Mengapa Pemeriksaan eGFR Penting?

  • Deteksi dini penyakit ginjal kronis (PGK).
  • Pemantauan pasien diabetes dan hipertensi yang berisiko mengalami kerusakan ginjal.
  • Evaluasi pengobatan untuk menilai apakah terapi memengaruhi fungsi ginjal.
  • Panduan dosis obat tertentu, karena banyak obat dimetabolisme atau diekskresikan melalui ginjal.

Faktor yang Mempengaruhi eGFR

  • Usia: fungsi ginjal menurun seiring bertambahnya usia.
  • Jenis kelamin: pria biasanya memiliki massa otot lebih besar sehingga kadar kreatinin lebih tinggi.
  • Ras/etnis: beberapa rumus eGFR memperhitungkan faktor etnis.
  • Massa otot dan status nutrisi: kadar kreatinin sangat dipengaruhi oleh massa otot.

Pemeriksaan eGFR di Laboratorium

Prosedur ini sederhana, hanya memerlukan pengambilan sampel darah untuk mengukur kadar kreatinin. Data tambahan seperti usia, jenis kelamin, dan tinggi/berat badan juga digunakan dalam perhitungan.

Hasil eGFR tidak berdiri sendiri, melainkan harus dikombinasikan dengan pemeriksaan lain seperti urinalisis, albumin dalam urin, dan pencitraan ginjal bila diperlukan.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya
Nadya Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment