Cystatin-C: Biomarker Modern untuk Menilai Fungsi Ginjal Lebih Akurat

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Cystatin-C adalah protein kecil yang diproduksi oleh hampir semua sel tubuh manusia. Protein ini dilepaskan ke dalam darah dengan laju yang relatif konstan, kemudian disaring secara bebas oleh ginjal. 

Karena sifatnya yang stabil, Cystatin-C kini dianggap sebagai biomarker modern untuk menilai fungsi ginjal, bahkan lebih akurat dibanding kreatinin serum pada kondisi tertentu.

Baca juga: CMV DNA: Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Infeksi Sitomegalovirus Secara Akurat

Apa Itu Cystatin-C?

Cystatin-C adalah protein penghambat enzim (cysteine protease inhibitor) dengan berat molekul sekitar 13 kDa. Tidak seperti kreatinin, kadar Cystatin-C dalam darah tidak dipengaruhi secara signifikan oleh massa otot, usia, atau jenis kelamin. Oleh sebab itu, Cystatin-C dapat menjadi indikator fungsi ginjal yang lebih sensitif dan spesifik.

Mengapa Cystatin-C Lebih Akurat Dibanding Kreatinin?

Selama bertahun-tahun, kreatinin serum digunakan sebagai penanda fungsi ginjal. Namun, kreatinin dapat dipengaruhi oleh:

  • Massa otot (lebih tinggi pada individu berotot, lebih rendah pada lansia)
  • Pola diet (terutama konsumsi daging)
  • Jenis kelamin dan usia

Sementara itu, Cystatin-C lebih stabil, sehingga peningkatan kadarnya lebih mencerminkan penurunan fungsi ginjal yang sesungguhnya.

Fungsi dan Manfaat Pemeriksaan Cystatin-C

  • Deteksi Dini Penurunan Fungsi Ginjal. Membantu menemukan gangguan fungsi ginjal lebih cepat dibanding kreatinin.
  • Estimasi Laju Filtrasi Glomerulus (eGFR). Formula berbasis Cystatin-C dapat menghitung eGFR dengan akurasi lebih baik, terutama pada pasien dengan massa otot ekstrem (misalnya atlet atau pasien malnutrisi).
  • Pemantauan Pasien Risiko Tinggi. Digunakan untuk pasien dengan hipertensi, diabetes mellitus, gagal jantung, atau penggunaan obat nefrotoksik.
  • Prediktor Mortalitas dan Risiko Kardiovaskular. Beberapa studi menunjukkan kadar Cystatin-C yang tinggi berhubungan dengan risiko lebih besar terhadap penyakit jantung dan mortalitas.

Kapan Pemeriksaan Cystatin-C Dianjurkan?

  • Pasien dengan hasil kreatinin yang tidak konsisten dengan kondisi klinis.
  • Lansia, anak-anak, atau pasien dengan massa otot rendah.
  • Pasien dengan penyakit kronis yang berpotensi memengaruhi fungsi ginjal.
  • Pemantauan pasien terapi obat yang dapat memengaruhi ginjal.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya
Nadya Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment