CMV DNA: Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Infeksi Sitomegalovirus Secara Akurat

Table of Contents

INFOLABMED.COM - CMV DNA adalah pemeriksaan laboratorium berbasis biologi molekuler yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan materi genetik (DNA) dari Cytomegalovirus (CMV) dalam sampel pasien. 

CMV merupakan virus dari keluarga Herpesviridae yang dapat menimbulkan infeksi serius, terutama pada pasien dengan sistem imun lemah, seperti penderita HIV/AIDS, pasien transplantasi organ, dan bayi baru lahir.

Baca juga: Cystatin-C: Biomarker Modern untuk Menilai Fungsi Ginjal Lebih Akurat

Berbeda dengan pemeriksaan serologi (IgM/IgG) yang hanya menunjukkan respons antibodi tubuh, pemeriksaan CMV DNA mampu mendeteksi keberadaan virus secara langsung dan mengukur jumlah salinan virus (viral load) dalam tubuh. 

Hal ini membuat pemeriksaan CMV DNA sangat penting dalam diagnosis, pemantauan terapi, serta pencegahan komplikasi.

Mengapa Pemeriksaan CMV DNA Penting?

  • Deteksi Dini Infeksi. Pemeriksaan CMV DNA dapat mengidentifikasi virus sebelum gejala klinis muncul, terutama pada pasien risiko tinggi.

  • Pemantauan Pasien Transplantasi. Pasien yang menjalani transplantasi organ rentan mengalami reaktivasi CMV. Tes ini membantu menentukan kapan terapi antivirus harus diberikan.

  • Evaluasi Efektivitas Terapi. Viral load dari CMV DNA dapat digunakan untuk menilai respon pasien terhadap pengobatan antivirus.

  • Diagnosis Infeksi Kongenital. Pada bayi baru lahir, pemeriksaan CMV DNA dari darah atau urine penting untuk mendeteksi infeksi kongenital yang berpotensi menimbulkan gangguan pendengaran dan perkembangan.

Jenis Pemeriksaan CMV DNA

  • CMV DNA Kualitatif

    • Menentukan ada atau tidaknya DNA CMV dalam sampel.
    • Digunakan sebagai skrining awal.
  • CMV DNA Kuantitatif (Real-Time PCR)

    • Mengukur jumlah salinan DNA CMV (viral load).
    • Bermanfaat untuk pemantauan terapi dan prognosis pasien.

Sampel yang Digunakan

  • Darah (plasma atau serum)
  • Urine
  • Cairan serebrospinal (pada kasus infeksi sistem saraf pusat)
  • Air liur (pada bayi baru lahir)

Kapan Pemeriksaan CMV DNA Diperlukan?

  • Pasien transplantasi organ atau sumsum tulang
  • Pasien HIV/AIDS dengan penurunan CD4
  • Bayi baru lahir dengan dugaan infeksi kongenital
  • Pasien dengan gejala infeksi CMV berat (pneumonia, hepatitis, ensefalitis)

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya
Nadya Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment