Taenia Solium: Parasit Berbahaya Penyebab Cacing Pita dan Neurocysticercosis

Table of Contents
Taenia Solium: Parasit Berbahaya Penyebab Cacing Pita dan Neurocysticercosis


INFOLABMED.COM – Taenia solium, atau dikenal sebagai cacing pita babi, merupakan parasit berbahaya yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan dua kondisi medis berbeda: taeniasis (infeksi usus) dan cysticercosis (infeksi jaringan). 

Infeksi ini masih menjadi masalah kesehatan di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca juga : Taenia Solium (Infeksi Cacing Pita Babi) dan Sistikerkosis: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Taenia Solium?

Taenia solium adalah cacing pita (cestoda) yang hidup sebagai parasit dalam usus halus manusia (definitif host) dan membentuk kista di jaringan babi (intermediate host). 

Manusia juga dapat menjadi intermediate host jika menelan telur cacing ini, menyebabkan cysticercosis.

Siklus Hidup Taenia Solium

  1. Manusia Terinfeksi – Memakan daging babi yang mengandung kista (sistiserkus) yang tidak dimasak dengan matang.
  2. Cacing Berkembang di Usus – Cacing dewasa tumbuh di usus halus dan menghasilkan proglotid (segmen tubuh) yang mengandung telur.
  3. Telur Keluar melalui Tinja – Mencemari lingkungan jika sanitasi buruk.
  4. Babi Terinfeksi – Memakan makanan yang terkontaminasi telur.
  5. Kista Berkembang di Otot Babi – Siklus berulang jika manusia memakan daging yang terinfeksi.

Gejala Infeksi Taenia Solium

Taeniasis (Infeksi Usus)

  • Sering tanpa gejala
  • Nyeri perut
  • Penurunan berat badan
  • Adanya proglotid dalam tinja

Cysticercosis (Infeksi Jaringan)

  • Neurocysticercosis (kista di otak): kejang, sakit kepala, gangguan neurologis
  • Kista di Mata: gangguan penglihatan hingga kebutaan
  • Kista di Otot/Jantung: nyeri lokal

Diagnosis Taenia Solium

  1. Pemeriksaan Tinja – Deteksi telur atau proglotid
  2. Tes Serologi – ELISA untuk mendeteksi antibodi
  3. Pencitraan – CT-Scan atau MRI untuk neurocysticercosis
  4. Biopsi Jaringan – Jika kista ditemukan di otot atau organ

Pengobatan

  • Taeniasis: Praziquantel atau Niclosamide
  • Cysticercosis:
    • Obat antiparasit (Albendazole/Praziquantel)
    • Obat anti-inflamasi (kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan)
    • Operasi jika kista menyebabkan kompresi saraf

Pencegahan Infeksi Taenia Solium

  • Masak Daging Babi Sampai Matang (>70°C)
  • Perbaikan Sanitasi – Hindari kontaminasi tinja manusia ke makanan
  • Skrining pada Peternakan Babi
  • Edukasi Masyarakat tentang bahaya konsumsi daging mentah

Baca juga : Panduan Pemeriksaan Tinja yang Penting; Mikroskopis, Kimia dan Kultur

Fakta Menarik

  • Neurocysticercosis adalah penyebab utama epilepsi di daerah endemik.
  • Infeksi bisa tanpa gejala selama bertahun-tahun sebelum timbul komplikasi.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Dukung pengembangan website kami dengan Donasi via DANA.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment