ACA IgG: Memahami Antibodi Anticardiolipin dan Hubungannya dengan Sindrom Antifosfolipid
INFOLABMED.COM - Dalam investigasi terhadap penyebab trombosis yang tidak biasa atau keguguran berulang, pemeriksaan imunologi memegang peran kunci. ACA IgG (Anticardiolipin Antibody Immunoglobulin G) adalah salah satu penanda autoantibodi utama yang diperiksa.
Keberadaan antibodi ini dapat mengindikasikan suatu kondisi autoimun yang serius yang mempengaruhi pembekuan darah, yaitu Sindrom Antifosfolipid (APS).
Baca juga : Fungsi IgG: Antibodi Penting Penjaga Kekebalan Tubuh Kita
Apa Itu ACA IgG?
ACA IgG adalah jenis autoantibodi yang ditujukan terhadap cardiolipin, sebuah fosfolipid yang merupakan komponen normal dari membran sel, termasuk sel trombosit dan sel pembuluh darah. Antibodi ini termasuk dalam kelompok yang lebih besar yang disebut Antibodi Antifosfolipid (aPL).
IgG (Immunoglobulin G) adalah isotipe antibodi yang paling signifikan secara klinis dalam konteks ini, karena memiliki korelasi yang kuat dengan risiko trombosis dan komplikasi kehamilan dibandingkan dengan isotipe lain seperti IgM atau IgA.
Kaitan antara ACA IgG dan Sindrom Antifosfolipid (APS)
Sindrom Antifosfolipid (APS) adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menghasilkan antibodi yang menyerang fosfolipid dan protein yang mengikat fosfolipid. Serangan ini menyebabkan keadaan hiperkoagulasi (darah mudah membeku). ACA IgG adalah salah satu dari tiga kriteria laboratorium utama untuk diagnosis APS (selain Lupus Anticoagulant dan anti-β2-Glycoprotein I).
Keberadaan ACA IgG yang persisten (dikonfirmasi dalam dua kali pemeriksaan dengan jarak minimal 12 minggu) disertai dengan manifestasi klinis (trombosis atau komplikasi kehamian) menjadi dasar diagnosis APS.
Manifestasi Klinis yang Memerlukan Pemeriksaan ACA IgG
Dokter akan menyarankan tes ini pada individu dengan:
- Trombosis Vena atau Arteri yang Tidak Biasa: Misalnya, trombosis vena dalam (DVT) di usia muda, emboli paru, atau stroke tanpa faktor risiko tradisional.
- Komplikasi Kebidanan:
- Satu kali atau lebih keguguran pada kehamilan di atas 10 minggu.
- Tiga kali atau lebih keguguran berulang pada trimester pertama.
- Kelahiran prematur akibat preeklampsia berat atau insufisiensi plasenta.
- Trombositopenia (jumlah trombosit yang rendah) yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
- Pasien dengan Penyakit Autoimun Lain: Seperti Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yang memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan APS sekunder.
Interpretasi Hasil Tes
Interpretasi hasil ACA IgG memerlukan kehati-hatian dan harus dikaitkan dengan gejala klinis.
Hasil Positif (Medium hingga High Titer):
- Menunjukkan adanya antibodi anticardiolipin IgG dalam kadar yang signifikan.
- Tidak serta-merta berarti APS. Diagnosis APS memerlukan konfirmasi bahwa antibodi ini menetap (persisten) dan adanya manifestasi klinis.
- Hasil positif dapat juga ditemukan pada infeksi (seperti HIV, sifilis), penggunaan obat tertentu, atau pada orang tua. Namun, pada kondisi ini, kadar antibodi biasanya rendah dan bersifat sementara.
Hasil Negatif:
- Tidak mendukung diagnosis APS yang terkait dengan ACA IgG.
- Namun, penting untuk diingat bahwa APS dapat disebabkan oleh antibodi antifosfolipid lainnya (seperti Lupus Anticoagulant), sehingga hasil ACA IgG negatif tidak sepenuhnya menyingkirkan APS.
Baca juga : Rubella IgG Positif: Artinya, Bahaya, dan Implikasinya bagi Kehamilan
Pemeriksaan Lanjutan dan Diagnosis
Karena hasil positif sementara dapat terjadi, pediagnosan APS memerlukan konfirmasi dengan tes ulang setelah 12 minggu. Selain itu, dokter biasanya akan memerintahkan panel lengkap antibodi antifosfolipid, termasuk:
- Lupus Anticoagulant (LA)
- Anti-β2-Glycoprotein I IgG dan IgM
Diagnosis APS ditegakkan hanya ketika ada setidaknya satu kriteria klinis (trombosis atau komplikasi kehamian) dan satu kriteria laboratorium (ACA IgG, LA, atau anti-β2-GPI yang persisten) yang positif.
Dapatkan informasi terkini seputar dunia laboratorium kesehatan dengan mengikuti Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Support perkembangan dan kelangsungan website infolabmed.com dengan memberikan Donasi via DANA.
Post a Comment