Analisis Pewarnaan Morfologi Darah Tepi: Teknik, Syarat Sampel, dan Signifikansinya dalam Diagnostik Laboratorium
Teknik ini memberikan informasi diagnostik yang sangat berharga, mulai dari deteksi anemia, infeksi, hingga berbagai gangguan darah lainnya.
Baca juga: Fluorescence Immunoassay: Teknologi Canggih untuk Diagnostik Medis yang Akurat
Apa Itu Pewarnaan Morfologi Darah Tepi?
Pewarnaan morfologi darah tepi adalah proses pewarnaan sediaan darah dengan zat pewarna khusus seperti kelompok Romanowsky (misalnya Wright, Giemsa, atau Leishman), yang bertujuan memperlihatkan detail struktur sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hasil pewarnaan ini sangat membantu dalam mengevaluasi bentuk dan mendeteksi kelainan pada sel-sel darah tersebut.
Syarat Sampel untuk Pewarnaan Darah Tepi
Agar hasil pemeriksaan akurat dan dapat diinterpretasikan dengan benar, sampel darah untuk pemeriksaan morfologi darah tepi harus memenuhi beberapa ketentuan berikut:
- Jenis Sampel: Darah vena atau darah kapiler (biasanya dari ujung jari atau tumit pada bayi).
- Antikoagulan: Tidak menggunakan antikoagulan jika sediaan langsung dibuat; EDTA dapat digunakan bila ada penundaan.
- Waktu Pemeriksaan: Sediaan apus sebaiknya dibuat segera setelah darah diambil, maksimal dalam 1 jam, agar morfologi sel tidak berubah.
- Kualitas Apusan: Apusan harus menghasilkan zona monolayer (satu lapisan sel) di bagian tengah sampai ujung, bebas dari goresan atau gumpalan.
- Kebersihan Alat: Objek kaca dan alat bantu harus bersih dan kering.
- Kondisi Pasien: Pasien dalam keadaan stabil, tidak mengalami hemolisis berat yang bisa mengganggu interpretasi morfologi.
Tahapan Pewarnaan Morfologi Darah
Proses pewarnaan dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
- Pembuatan Apusan: Setetes darah diletakkan di kaca objek, lalu diratakan dengan kaca penutup hingga membentuk lapisan tipis.
- Pengeringan: Apusan dibiarkan kering di udara terbuka.
- Pewarnaan: Sediaan ditetesi atau dicelupkan ke dalam larutan pewarna seperti Giemsa selama 10–30 menit tergantung metode yang digunakan.
- Pembilasan: Apusan dibilas menggunakan air buffer pH netral dan dikeringkan kembali.
- Pemeriksaan Mikroskopis: Sediaan diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran hingga 1000x menggunakan minyak imersi.
Manfaat dan Peran Pemeriksaan Morfologi Darah Tepi
Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi penting mengenai:
- Kelainan Eritrosit: Seperti mikrositosis, makrositosis, poikilositosis, dan anemia hemolitik.
- Kelainan Leukosit: Misalnya leukositosis, leukopenia, atau bentuk abnormal seperti pada leukemia.
- Trombosit: Evaluasi jumlah serta morfologi trombosit yang dapat membantu diagnosis trombositopenia dan gangguan lainnya.
- Infeksi Parasit: Seperti malaria dan mikrofilariasis, yang bisa dikenali dari bentuk parasit pada darah tepi.
Dengan prosedur dan kualitas sampel yang sesuai, pewarnaan morfologi darah tepi merupakan pemeriksaan esensial dalam penegakan diagnosis klinis, terutama di bidang hematologi dan penyakit sistemik lainnya.
Post a Comment