Mengenal Wuchereria Bancrofti: Ciri-Ciri Morfologi dan Dampaknya pada Kesehatan
INFOLABMED.COM - Wuchereria bancrofti adalah nematoda filaria yang menjadi penyebab utama filariasis limfatik, sebuah penyakit tropis terabaikan yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Dikenal juga sebagai cacing filaria bancroft, parasit ini memiliki ciri-ciri morfologi dan biologis yang unik, memungkinkan kelangsungan hidupnya dalam tubuh inang manusia dan transmisinya melalui vektor nyamuk.
Baca juga : Informasi Spesifik Spesies Microfilariae: Wuchereria bancrofti dan Brugia malayi dalam Diagnostik Filariasis
Memahami karakteristik ini sangat krusial untuk diagnosis, pengobatan, dan upaya pencegahan penyakit yang dikenal dengan elefantiasis ini.
Morfologi Cacing Dewasa dan Mikrofilaria
Cacing dewasa Wuchereria bancrofti adalah filamen, berwarna putih susu, dan ramping, hidup berpasangan di sistem limfatik manusia, terutama di kelenjar getah bening dan saluran limfatik.
Cacing jantan umumnya lebih kecil, berukuran sekitar 4 cm panjangnya, sedangkan betina jauh lebih besar, bisa mencapai 8-10 cm.
Cacing betina gravid bersifat vivipar, artinya mereka menghasilkan embrio hidup yang dikenal sebagai mikrofilaria.
Mikrofilaria ini adalah tahap infektif yang beredar di aliran darah, dan memiliki ciri khas dengan keberadaan selubung (sheath) yang merupakan sisa dari telur.
Selubung ini tidak menyerap pewarna dan lebih panjang dari mikrofilaria itu sendiri, menonjol di kedua ujung.
Mikrofilaria Wuchereria bancrofti berukuran sekitar 240-300 mikrometer panjangnya dan 7-8 mikrometer lebarnya.
Salah satu ciri paling penting dari mikrofilaria ini adalah distribusi inti selnya.
Inti-inti sel pada mikrofilaria W. bancrofti tidak mencapai ujung ekor, meninggalkan ruang kosong di bagian ujung.
Ciri diagnostik lain yang menonjol adalah periodisitas nokturnal yang khas, di mana mikrofilaria ditemukan dalam jumlah banyak di darah perifer pada malam hari (biasanya antara pukul 10 malam hingga 2 pagi), dan hampir tidak ada atau sangat sedikit di siang hari.
Periodisitas ini sangat penting dalam siklus transmisi karena sesuai dengan waktu gigitan nyamuk vektor yang aktif di malam hari.
Adaptasi Siklus Hidup dan Implikasi Klinis
Ciri-ciri unik Wuchereria bancrofti memungkinkan siklus hidupnya yang kompleks.
Kehadiran selubung pada mikrofilaria membantu perlindungannya dalam darah dan memudahkan penyerapan oleh nyamuk.
Periodisitas nokturnal adalah adaptasi luar biasa yang memastikan mikrofilaria tersedia bagi nyamuk Culex, Aedes, atau Anopheles yang menggigit pada malam hari.
Setelah masuk ke nyamuk, mikrofilaria kehilangan selubungnya, bermigrasi ke otot toraks, dan berkembang menjadi larva infektif stadium ketiga (L3) yang kemudian bermigrasi ke proboscis nyamuk, siap menginfeksi inang manusia baru.
Pemahaman mendalam tentang ciri-ciri morfologi dan biologis Wuchereria bancrofti sangat penting tidak hanya untuk identifikasi laboratorium yang akurat, tetapi juga untuk strategi pengendalian penyakit.
Pengenalan selubung, pola inti ekor, dan periodisitas nokturnal adalah kunci dalam diagnosis mikroskopis.
Baca juga : Wuchereria bancrofti (Filaria bancrofti / Bancrofts Filaria) | Morfologi, Gejala Klinis, Patogenesis
Selain itu, pengetahuan tentang habitat cacing dewasa dalam sistem limfatik membantu menjelaskan patogenesis filariasis limfatik, termasuk limfedema dan hidrokel yang merupakan manifestasi kronis penyakit ini.
Upaya eliminasi global filariasis limfatik sangat bergantung pada pemanfaatan pengetahuan tentang karakteristik parasit ini.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***
Post a Comment