Mengenal Perbedaan Pasien TB SO dan RO: Wajib Tahu agar Tak Salah Penanganan!
INFOLABMED.COM -Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global yang serius, termasuk di Indonesia.
Dalam proses diagnosis dan pengobatan TB, kita sering mendengar istilah TB SO (Sensitif Obat) dan RO (Resistan Obat).
Baca juga : Peran Pemeriksaan Mikroskopis dalam Kebijakan Penanggulangan TBC di Indonesia
Namun, tidak semua orang memahami apa arti dari istilah tersebut dan mengapa perbedaannya sangat penting dalam menentukan jalannya terapi pasien. Artikel ini akan membahas perbedaan pasien TB SO dan RO secara komprehensif.
Apa Itu TB SO dan TB RO?
-
TB SO (Sensitif Obat):
TB SO adalah jenis TB yang masih sensitif terhadap pengobatan lini pertama seperti isoniazid, rifampisin, etambutol, dan pirazinamid. Pasien TB SO umumnya merespon baik terhadap pengobatan standar dan memiliki peluang sembuh tinggi jika minum obat secara rutin dan tuntas selama minimal 6 bulan. -
TB RO (Resistan Obat):
TB RO adalah TB yang tidak lagi merespons terhadap satu atau lebih obat anti-TB lini pertama. TB RO terbagi menjadi beberapa jenis:-
Mono-resistan: Resisten terhadap satu jenis obat.
-
Poli-resistan: Resisten terhadap lebih dari satu obat, tapi bukan rifampisin.
-
MDR-TB (Multi Drug Resistant): Resisten terhadap setidaknya isoniazid dan rifampisin.
-
XDR-TB (Extensively Drug Resistant): Selain MDR, juga resisten terhadap fluoroquinolone dan satu obat injeksi lini kedua.
-
Perbedaan Utama Pasien TB SO dan RO
Aspek | TB SO (Sensitif Obat) | TB RO (Resistan Obat) |
---|---|---|
Respons terhadap obat | Baik terhadap lini pertama | Tidak efektif dengan lini pertama |
Durasi pengobatan | ±6 bulan | 9–24 bulan (bahkan lebih) |
Jenis obat | Obat lini pertama | Obat lini kedua, lebih banyak efek samping |
Tingkat keberhasilan | Tinggi jika patuh | Lebih rendah, perlu pemantauan ketat |
Risiko penularan | Tinggi jika tidak diobati | Lebih tinggi dan lebih kompleks |
Biaya pengobatan | Relatif murah | Mahal, dengan pengawasan intensif |
Mengapa Penting Membedakan TB SO dan RO?
Mengetahui status SO atau RO sangat penting untuk menentukan jenis pengobatan yang tepat. Pengobatan TB RO memerlukan pengawasan ketat dari petugas kesehatan, pemeriksaan laboratorium lanjutan, dan dukungan psikososial karena durasi terapi yang panjang dan efek samping berat.
Selain itu, pasien TB RO berisiko menyebarkan strain TB yang kebal terhadap obat, sehingga menjadi ancaman serius bagi masyarakat.
Perbedaan antara pasien TB SO dan TB RO tidak hanya terletak pada tingkat keparahan penyakit, tetapi juga berdampak besar pada jenis pengobatan, durasi, dan strategi pencegahan penularan.
Baca juga : Prosedur Pemeriksaan Tuberkulosis Menggunakan TCM (Pra Analisis, Analisis dan Pasca Analisis)
Oleh karena itu, skrining resistensi obat melalui pemeriksaan seperti Tes Cepat Molekuler (TCM) sangat dianjurkan sejak awal diagnosis.
Mari dukung upaya eliminasi TB dengan pemahaman yang benar dan deteksi dini resistensi obat. Jangan biarkan TB RO menjadi bom waktu dalam sistem kesehatan kita!
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel
📢 Telegram Klik di sini,
📘 Facebook Klik di sini,
🐦 Twitter/X Klik di sini.
💝 Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA
Post a Comment