3 Jenis Mikroskop dan Fungsinya dalam Diagnosis Medis
INFOLABMED.COM - Mikroskop adalah alat vital di laboratorium medis.
Dari penemuan lensa sederhana oleh Antonie van Leeuwenhoek hingga teknologi digital modern, mikroskop terus berevolusi.
Baca juga : Menggunakan Cairan Pembersih Mikroskop Yang Tepat - Info Update Laboratorium Medik
Berikut 3 jenis mikroskop yang paling umum digunakan beserta fungsinya:
1. Mikroskop Cahaya
Fungsi: Analisis sampel jaringan rutin (seperti pap smear atau biopsi) dengan perbesaran hingga 1000x.
Bagian Utama:
- Lensa objektif (4x, 10x, 40x, 100x) dan lensa okuler (5x, 10x, 15x).
- Kondensor & diafragma: Mengatur fokus dan intensitas cahaya.
- Sumber cahaya: Lampu listrik atau cermin pemantul.
Tips Perawatan:
- Bersihkan lensa dengan tissue khusus setelah penggunaan.
- Hindari oli imersi menempel terlalu lama pada lensa.
- Simpan di tempat kering dan bebas debu.
2. Mikroskop Fluoresen
Fungsi: Deteksi zat fluoresen (seperti antibodi berlabel) dalam sampel, misalnya untuk diagnosis kanker atau infeksi.
Cara Kerja:
- Sinar UV/blue mengeksitasi fluorokrom dalam sampel → memancarkan cahaya warna tertentu.
- Filter khusus memblokir sinar UV berbahaya dan memperjelas gambar.
Aplikasi Medis:
- Identifikasi sel abnormal (contoh: sel HPV pada pap smear).
- Penelitian imunologi dan mikrobiologi.
3. Mikroskop Digital
Fungsi: Pengamatan sampel dengan tampilan digital, cocok untuk dokumentasi dan analisis citra lanjutan.
Fitur Unggulan:
- Kamera digital: Rekam gambar/video dalam resolusi tinggi.
- Software analisis: Ukur sel, deteksi warna, dan simpan data pasien.
- Visualisasi 3D: Amati preparat dari berbagai sudut.
Manfaat di Lab Medis:
- Mempermudah kolaborasi antar ahli patologi.
- Arsipkan hasil pemeriksaan secara digital.
Baca juga : Mikroskop | Sebuah E Book Gratis
Tips Memilih Mikroskop untuk Laboratorium
- Mikroskop cahaya cocok untuk pemeriksaan rutin hematologi atau histologi.
- Mikroskop fluoresen ideal untuk diagnostik molekuler.
- Mikroskop digital efisien untuk lab dengan kebutuhan dokumentasi tinggi.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment