Efek Samping OAT: Waspadai Gejala dan Cara Mengatasinya
INFOLABMED.COM -Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah lini utama dalam pengobatan pasien TB aktif. Namun, penggunaan OAT tidak lepas dari potensi efek samping yang dapat memengaruhi kenyamanan bahkan keberlanjutan terapi.
Baca juga : Pewarnaan Ziehl Neelsen: Teknik, Prinsip, dan Pentingnya dalam Diagnosa Tuberkulosis
Apa Itu OAT?
OAT merupakan kombinasi beberapa obat yang digunakan untuk membunuh kuman Mycobacterium tuberculosis.
Obat ini diberikan secara rutin selama 6–12 bulan, tergantung jenis TB dan respons pasien terhadap pengobatan.
Obat yang biasa termasuk dalam OAT antara lain:
- Isoniazid (INH)
- Rifampisin (RIF)
- Pyrazinamide (PZA)
- Ethambutol (EMB)
- Streptomisin (STM)
Efek Samping OAT yang Sering Terjadi
Berikut beberapa efek samping OAT yang umum dialami oleh pasien TB:
1. Gangguan Pencernaan
Mual, muntah, dan sakit perut merupakan keluhan yang sering muncul, terutama pada minggu-minggu awal pengobatan.
2. Reaksi Alergi
Beberapa pasien mengalami ruam kulit, gatal, atau demam sebagai respons alergi terhadap OAT tertentu.
3. Hepatotoksisitas (Kerusakan Hati)
Rifampisin, Isoniazid, dan Pyrazinamide dapat menyebabkan peningkatan enzim hati atau hepatitis obat. Gejalanya meliputi:
- Kuning pada mata atau kulit (ikterus)
- Mual dan muntah hebat
- Kelelahan ekstrem
4. Gangguan Penglihatan
Ethambutol dapat menyebabkan neuritis optik, ditandai dengan kaburnya penglihatan atau sulit membedakan warna merah dan hijau.
5. Nyeri Sendi
Pyrazinamide dapat meningkatkan kadar asam urat sehingga memicu nyeri sendi seperti pada asam urat.
6. Perubahan Warna Urin dan Cairan Tubuh
Rifampisin dapat mengubah warna urin, air mata, dan air liur menjadi kemerahan atau jingga.
Ini efek samping yang tidak berbahaya, tetapi sering membuat pasien khawatir.
Kapan Harus Waspada?
Pasien harus segera menghubungi fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala berat seperti:
- Demam tinggi berkepanjangan
- Kulit dan mata kuning
- Gangguan penglihatan
- Ruam menyebar disertai sesak napas
Cara Mengatasi Efek Samping OAT
-
Edukasi Pasien
Pasien perlu diberi informasi lengkap tentang efek samping dan pentingnya melaporkan gejala. -
Pemberian Obat Simtomatik
Obat anti mual, hepatoprotektor, atau antihistamin dapat diberikan sesuai keluhan. -
Monitoring Rutin
Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal secara berkala sangat dianjurkan selama masa pengobatan. -
Evaluasi dan Modifikasi Regimen OAT
Jika terjadi efek samping berat, dokter akan mempertimbangkan penggantian salah satu obat dalam regimen.
Baca juga : Waspada! Putus Pengobatan TBC Bisa Sebabkan Kuman Kebal Obat, Ini Penjelasan Dokter Spesialis
Efek samping OAT memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, namun dengan pemantauan yang baik, komunikasi terbuka antara pasien dan tenaga kesehatan, serta penanganan yang cepat, risiko komplikasi bisa diminimalkan.
Pengobatan TB harus dilanjutkan hingga tuntas untuk mencegah resistensi obat dan kekambuhan penyakit.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel
Telegram 👉 Klik di sini,
Facebook 👉 Klik di sini,
Twitter/X 👉 Klik di sini.
Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA 👉 Klik Donasi Sekarang.
Post a Comment