Pewarnaan Ziehl Neelsen: Teknik, Prinsip, dan Pentingnya dalam Diagnosa Tuberkulosis
INFOLABMED.COM – Pewarnaan Ziehl Neelsen merupakan teknik mikroskopis yang sangat penting dalam dunia medis, khususnya untuk mendiagnosis penyakit tuberkulosis (TBC).
Metode ini mampu mengidentifikasi bakteri tahan asam seperti Mycobacterium tuberculosis dengan akurat.
Baca Juga: Bedanya Pewarnaan Sederhana, Gram, dan Ziehl Neelsen — Mana yang Dipakai Kapan?
Apa Itu Pewarnaan Ziehl Neelsen?
Pewarnaan Ziehl Neelsen adalah teknik pewarnaan khusus yang digunakan untuk:
- Mendeteksi bakteri tahan asam (BTA)
- Mendiagnosis infeksi Mycobacterium (TBC dan lepra)
- Memantau keberhasilan pengobatan TBC
Prinsip Dasar Pewarnaan Ziehl Neelsen
Teknik ini bekerja berdasarkan sifat dinding sel bakteri yang:
- Tahan asam: Karena kandungan lipid (asam mycolat) yang tinggi
- Menyerap warna karbol fuchsin dengan kuat
- Tidak terdecolorisasi oleh asam-alkohol
- Tampak merah dengan latar biru saat diamati di mikroskop
Prosedur Pewarnaan Ziehl Neelsen
- Fiksasi: Panaskan preparat di atas api
- Pewarnaan primer: Gunakan karbol fuchsin panas
- Decolorisasi: Asam-alkohol 3%
- Counterstain: Metilen biru
- Pembilasan dan pengeringan
Interpretasi Hasil
- Positif: Bakteri berwarna merah dengan latar biru
- Negatif: Tidak ada bakteri merah yang terlihat
Keunggulan Metode Ini
✔ Relatif murah dan sederhana
✔ Spesifik untuk bakteri tahan asam
✔ Dapat dilakukan di laboratorium dasar
Keterbatasan
✖ Sensitivitas hanya 60-70%
✖ Membutuhkan 5000-10000 bakteri/ml untuk deteksi
✖ Hasil tergantung keterampilan pemeriksa
Baca Juga: Pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA) dengan Metode Ziehl-Neelsen: Teknik Diagnostik Penting dalam Deteksi Tuberkulosis
Aplikasi Klinis
- Diagnosa awal TBC paru
- Skrining pasien dengan gejala TBC
- Pemantauan terapi anti-tuberkulosis
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Dukung pengembangan konten kesehatan kami via Donasi DANA.
Post a Comment