TSHs Neonatus Adalah Parameter Vital: Deteksi Dini Hipotiroid Kongenital
INFOLABMED.COM – TSHs neonatus adalah parameter utama dalam skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir, bertujuan mendeteksi gangguan tiroid sejak dini sebelum munculnya gejala yang jelas.
Skrining dengan TSHs neonatus merupakan pemeriksaan awal penting untuk mendeteksi hipotiroid kongenital—gangguan tiroid bawaan yang sering tidak tampak secara klinis pada bayi baru lahir.
Baca Juga: Skrining Bayi Baru Lahir : Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
Metode ini memanfaatkan darah dari tumit bayi (blood‐spot) dan sebaiknya dilakukan pada usia 2–6 hari setelah lahir.
Apa itu TSHs Neonatus?
TSHs (Thyroid Stimulating Hormone spot/test) adalah kadar hormon TSH yang diukur dari dried blood spot.
Pemeriksaan ini bertujuan memantau fungsi kelenjar tiroid bayi dan mendeteksi kelainan seperti hipotiroid kongenital sejak usia neonatal.
Waktu Skrining & Prosedur
- Pelaksanaan: hari ke‑2 hingga ke‑6 pasca kelahiran, idealnya 48‑72 jam
- Teknik: darah diambil dari ujung tumit, diteteskan pada kertas saring hingga kering, lalu diuji di laboratorium
Nilai Normal & Interpretasi
- Batas cut-off TSH>20 mU/L mengarah pada dugaan hipotiroid kongenital dan memerlukan evaluasi lanjutan
- Bayi premature atau berat lahir rendah memiliki rentang nilai rujukan berbeda, sehingga interpretasi hasil butuh penyesuaian gestasi dan berat lahir
Mengapa Deteksi Dini Krusial?
Hipotiroid kongenital sering tanpa gejala awal, namun jika terlambat bantu dengan terapi hormon, efeknya bisa termasuk retardasi mental, gangguan pertumbuhan, dan kerusakan otak permanen.
Tim RSCM dan RSHS menemukan 70% kasus baru terdeteksi setelah usia 1 tahun—telat untuk optimalkan penanganan.
Langkah Lanjutan Setelah Temuan Abnormal
- Pengambilan sampel serum untuk mengukur TSH dan fT4 secara detail.
- Rujukan cepat ke dokter anak atau endokrinologi untuk diagnosis konfirmasi dan pemberian terapi levothyroxine segera .
- Pantau perkembangan neurologis dan pertumbuhan jangka panjang.
Pengambilan tepat waktu dan interpretasi hasil sesuai usia, gestasi, dan berat lahir sangat penting.
Program skrining hipotiroid neonatal telah diterapkan di Indonesia sejak 2008, namun cakupan masih rendah (<2 %)—diperlukan edukasi dan ketersediaan fasilitas untuk meningkatkan deteksi dini pada bayi baru lahir.
Post a Comment