Thrombocytopenia (Rendahnya Jumlah Trombosit): Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
INFOLABMED.COM – Thrombocytopenia adalah kondisi di mana jumlah trombosit (platelet) dalam darah lebih rendah dari normal.
Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah untuk menghentikan perdarahan.
Baca juga : Coagulation: Peran Penting Trombosit dalam Proses Pembekuan Darah
Ketika kadarnya terlalu rendah, risiko perdarahan serius dapat meningkat.
Apa Itu Thrombocytopenia?
Thrombocytopenia terjadi ketika jumlah trombosit dalam darah di bawah kisaran normal (biasanya kurang dari 150.000 per mikroliter darah).
Kondisi ini dapat disebabkan oleh gangguan produksi trombosit, peningkatan penghancuran trombosit, atau masalah distribusi dalam tubuh.
Gejala Thrombocytopenia
Beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul meliputi:
- Mudah memar (purpura) di kulit atau di dalam mulut
- Bintik merah kecil (petechiae) pada kulit, sering terlihat seperti ruam
- Perdarahan berkepanjangan dari luka kecil
- Mimisan atau gusi berdarah tanpa sebab jelas
- Darah dalam urine atau tinja
- Menstruasi dengan volume darah berlebihan
Penyebab Thrombocytopenia
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan rendahnya trombosit antara lain:
- Gangguan sumsum tulang (leukemia, anemia aplastik)
- Penyakit autoimun (ITP – Immune Thrombocytopenic Purpura)
- Infeksi virus (Dengue, HIV, Hepatitis C)
- Efek samping obat (kemoterapi, antibiotik tertentu)
- Pembesaran limpa yang menahan terlalu banyak trombosit
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami:
- Perdarahan yang tidak kunjung berhenti
- Memar atau bintik merah tanpa penyebab jelas
- Gejala seperti lemas, pusing, atau sesak napas
Baca juga : Petechiae dan Thrombocytopenia: Penyebab, Diagnosis, dan Penanganannya
Penanganan Thrombocytopenia
Pengobatan tergantung pada penyebabnya, antara lain:
- Transfusi trombosit untuk kasus berat
- Obat imunosupresan jika disebabkan oleh autoimun
- Perubahan obat jika terkait efek samping pengobatan
- Perawatan infeksi jika disebabkan oleh virus
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment