Petechiae dan Thrombocytopenia: Penyebab, Diagnosis, dan Penanganannya

Table of Contents

Petechiae dan Thrombocytopenia Penyebab, Diagnosis, dan Penanganannya

INFOLABMED.COM – Petechiae (bintik merah kecil di kulit akibat perdarahan) sering dikaitkan dengan thrombocytopenia (jumlah trombosit rendah). 

Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan spontan meski tanpa trauma, terutama jika jumlah trombosit di bawah 20 × 10⁹/L

Baca juga : Trombosit: Fungsi, Tingkat Normal, dan Gangguan yang Terkait

Namun, perdarahan lebih mungkin terjadi jika thrombocytopenia bukan disebabkan oleh gangguan imun (misalnya pada anemia

aplastik, leukemia akut, atau efek obat kemoterapi
).

Apa Itu Thrombocytopenia?

Thrombocytopenia adalah kondisi di mana jumlah trombosit darah rendah, yang dapat bersifat bawaan (genetik) atau didapat (misalnya karena DIC, ITP, atau splenomegali).

Penyebab Thrombocytopenia:

  1. Gangguan Produksi Sumsum Tulang

    • Anemia aplastik
    • Leukemia akut
    • Myelodysplasia (MDS)
    • Defisiensi vitamin B12/folat
  2. Peningkatan Penghancuran Trombosit

    • ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)
      • Primer (idiopatik) atau sekunder (akibat lupus, HIV, limfoma)
    • DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)
    • TTP (Thrombotic Thrombocytopenic Purpura)
  3. Distribusi Abnormal (Splenomegali)

    • Pembesaran limpa menyimpan terlalu banyak trombosit.
  4. Efek Obat & Transfusi Darah

    • Heparin (HIT – Heparin-Induced Thrombocytopenia)
    • Post-Transfusion Purpura

Hubungan Petechiae dan Thrombocytopenia

Petechiae terjadi ketika pembuluh darah kecil (kapiler) pecah akibat rendahnya trombosit, yang berfungsi untuk pembekuan darah. Kondisi ini sering muncul di:

  • Kulit (terutama kaki)
  • Selaput lendir (mulut, mata)
  • Organ dalam (pada kasus berat)

Pemeriksaan untuk Diagnosis

  1. Darah Lengkap (FBC) & Apusan Darah

    • Trombosit sangat rendah (<50 × 10⁹/L)
    • Sel darah merah terfragmentasi (TTP)
    • Trombosit besar (kelainan bawaan)
  2. Tes Tambahan

    • LDH (meningkat pada TTP & gangguan limfoproliferatif)
    • Vitamin B12 & Folat (defisiensi menyebabkan trombositopenia)
    • ANA & Autoantibodi (lupus, ITP sekunder)
    • Serologi Virus (HIV, hepatitis, CMV, EBV)
    • Tes Pembekuan (DIC)
    • Aspirasi Sumsum Tulang (jika dicurigai leukemia/MDS)

Penanganan Thrombocytopenia

  • ITP Ringan → Pemantauan (sering membaik sendiri)
  • ITP Berat → Kortikosteroid, IVIG, atau terapi anti-D
  • TTP/DIC → Plasma exchange, transfusi trombosit
  • HIT → Hentikan heparin, ganti antikoagulan alternatif

Pitfalls dalam Diagnosis

  • HIV harus dipertimbangkan pada dewasa muda dengan trombositopenia.
  • Tes IgG/IgM trombosit tidak berguna karena bisa tinggi pada semua jenis trombositopenia.

Kapan Harus Waspada?

Segera cari pertolongan medis jika:
  • Muncul petechiae/purpura tiba-tiba
  • Perdarahan hidung/gusi berat
  • Darah dalam urine/tinja

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.*** 

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment