Coagulation: Peran Penting Trombosit dalam Proses Pembekuan Darah
INFOLABMED.COM – Coagulation atau pembekuan darah adalah proses vital dalam tubuh untuk mencegah perdarahan berlebihan saat terjadi luka.
Salah satu komponen utama dalam proses ini adalah trombosit (platelet), sel kecil dalam darah yang berperan dalam hemostasis.
Baca juga : Fungsi Trombosit Darah: Kunci Penting dalam Penghentian Pendarahan
Artikel ini akan membahas struktur, fungsi, serta gangguan yang terkait dengan trombosit.
Struktur dan Fungsi Trombosit
Trombosit diproduksi di sumsum tulang dan memiliki masa hidup sekitar 10 hari. Meski kecil, strukturnya sangat kompleks, terdiri dari:
- Membran permukaan (terbuat dari fosfolipid)
- Granula intraseluler (menyimpan ADP, faktor V, kalsium, dll.)
- Reseptor permukaan (untuk interaksi dengan protein pembekuan)
- Sistem kanalikular (menyimpan membran tambahan)
Dalam keadaan normal, trombosit bersirkulasi tanpa aktif. Namun, saat pembuluh darah rusak, mereka berikatan dengan faktor von Willebrand (vWF) yang melekat pada jaringan subendotel. Ikatan ini memicu aktivasi trombosit, yang melibatkan:
- Perubahan bentuk dari cakram menjadi struktur pipih dengan tonjolan.
- Pelepasan granula (seperti ADP dan kalsium) untuk menarik lebih banyak trombosit.
- Flip-flop membran, mengekspos fosfolipid (misalnya fosfatidilserin) yang mendukung reaksi koagulasi.
- Pembentukan reseptor fibrinogen, menghubungkan trombosit untuk membentuk sumbat sementara.
Gangguan pada Trombosit
Gangguan trombosit dapat berupa kelainan jumlah atau fungsi:
1. Kelainan Jumlah Trombosit
- Trombositopenia (jumlah rendah) meningkatkan risiko perdarahan.
- Trombositosis (jumlah tinggi) dapat memicu penggumpalan darah.
2. Kelainan Fungsi Trombosit
- Bawaan (genetik):
- Penyakit von Willebrand (vWD)
- Sindrom Bernard-Soulier (defek GPIb)
- Trombastenia Glanzmann (defek GPIIb/IIIa)
- Didapat (acquired):
- Pengaruh obat (aspirin, antibiotik)
- Gagal ginjal
- Gangguan hematologi (mis. sindrom mielodisplastik)
Pemeriksaan Laboratorium untuk Gangguan Trombosit
- Hitung darah lengkap (FBC) untuk menilai jumlah trombosit.
- Tes fungsi von Willebrand (vWF) untuk mendeteksi vWD.
- Waktu perdarahan (bleeding time), meski kurang akurat.
- PFA-100 mengukur waktu penutupan aperture oleh trombosit.
- Uji agregasi trombosit (gold standard) menggunakan plasma kaya trombosit (PRP) dengan agonis seperti ADP atau kolagen.
Baca juga : Cara Pemeriksaan Trombosit: Metode Brecker Cronkite dengan Penambahan Methylene Blue
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment