Rabies Immune Globulin (RIG): Solusi Injeksi untuk Mencegah Infeksi Rabies
INFOLABMED.COM – Rabies Immune Globulin (RIG) adalah obat yang digunakan untuk mencegah infeksi rabies setelah seseorang terpapar gigitan hewan yang terinfeksi.
Rabies umumnya menyerang hewan, tetapi manusia bisa tertular jika digigit oleh hewan yang terinfeksi virus ini. Obat ini diberikan setelah seseorang terpapar rabies untuk mencegah perkembangan penyakit.
Baca juga : Rabies Antibody Test (Rabies Neutralizing Antibody Test): Fungsi, Prosedur, dan Interpretasi Hasil
Apa Itu Rabies Immune Globulin (RIG)?
Rabies Immune Globulin (RIG) merupakan solusi injeksi yang mengandung antibodi untuk melawan virus rabies. Obat ini bekerja dengan memberikan perlindungan cepat sambil menunggu vaksin rabies memicu respons imun tubuh. Beberapa merek dagang yang tersedia termasuk BayRab, HyperRAB, HyperRAB S/D, Imogam, dan KEDRAB.
Kapan RIG Digunakan?
RIG diberikan setelah seseorang:
- Digigit oleh hewan yang diduga rabies.
- Terpapar air liur hewan rabies melalui luka terbuka atau selaput lendir.
Obat ini harus diberikan sesegera mungkin setelah paparan untuk mencegah virus menyebar ke sistem saraf.
Hal yang Perlu Diberitahukan ke Dokter Sebelum Menggunakan RIG
Sebelum menerima RIG, beri tahu dokter jika Anda memiliki:
- Gangguan pembekuan darah.
- Defisiensi IgA.
- Baru saja menerima vaksin atau akan divaksinasi.
- Mengonsumsi obat pengencer darah.
- Riwayat alergi terhadap imunoglobulin atau komponen obat lainnya.
- Sedang hamil atau menyusui.
Cara Penggunaan Rabies Immune Globulin
- RIG diberikan melalui suntikan di sekitar luka atau ke dalam otot (intramuskular).
- Hanya tenaga medis yang boleh memberikan obat ini di rumah sakit atau klinik.
- Pasien akan menerima lembar informasi vaksin (Vaccine Information Statements) yang harus dibaca dengan cermat.
Interaksi Obat
RIG dapat memengaruhi efektivitas vaksin hidup. Beri tahu dokter jika Anda baru saja atau akan menerima vaksin seperti MMR atau varicella.
Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Efek samping yang perlu dilaporkan ke dokter:
- Reaksi alergi (ruam, gatal, bengkak di wajah atau tenggorokan).Efek samping ringan yang umum:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Nyeri atau kemerahan di area suntikan.
Baca juga : Diagnosis Laboratorium Penyakit Virus: Metode Modern untuk Deteksi HIV, Hepatitis, Rabies, dan Lainnya
Peringatan Penting
- RIG mengandung produk dari darah manusia, meskipun risiko penularan infeksi sangat rendah.
- Respons terhadap vaksin rabies mungkin berkurang jika diberikan dalam waktu 4 bulan setelah RIG.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment