Rabies Antibody Test (Rabies Neutralizing Antibody Test): Fungsi, Prosedur, dan Interpretasi Hasil
INFOLABMED.COM - Rabies adalah infeksi virus akut pada sistem saraf pusat yang dapat menular melalui gigitan hewan terinfeksi seperti anjing, kucing, kelelawar, atau rakun.
Jika gejala sudah muncul, rabies hampir selalu berakibat fatal.
Baca juga : Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Yang di Sebabkan Mikrobe - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
Oleh karena itu, deteksi dini dan pencegahan melalui Rabies Antibody Test (Rabies Neutralizing Antibody Test) sangat penting.
Apa Itu Rabies Antibody Test?
Rabies Antibody Test atau Rabies Neutralizing Antibody Test adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar antibodi penetral rabies dalam darah. Tes ini digunakan untuk:
- Menentukan apakah seseorang telah terinfeksi virus rabies.
- Memastikan apakah vaksin rabies yang diberikan telah membentuk kekebalan tubuh yang cukup.
Kapan Tes Ini Dibutuhkan?
Tes ini direkomendasikan bagi:
- Orang yang digigit hewan berisiko rabies.
- Petugas medis atau dokter hewan yang sering terpapar hewan berpotensi rabies.
- Orang yang telah menerima vaksin rabies dan perlu memastikan tingkat kekebalannya.
Prosedur Rabies Antibody Test
- Persiapan: Tidak perlu puasa sebelum tes.
- Pengambilan Sampel: Darah diambil sebanyak 7 mL menggunakan tabung merah.
- Pemeriksaan Lab: Sampel darah dianalisis untuk mengukur titer antibodi rabies.
Interpretasi Hasil Tes
- Titer <1:16: Dianggap negatif (tidak ada kekebalan yang cukup).
- Titer ≥1:16: Dianggap protektif (tubuh telah membentuk antibodi yang cukup melawan rabies).
Pentingnya Vaksinasi Rabies
Selain tes antibodi, penanganan rabies meliputi:
- Pemberian Rabies Immunoglobulin (RIG) segera setelah terpapar untuk menetralisir virus.
- Vaksin rabies diberikan pada hari ke-0, 3, 7, 14, dan 28 untuk merangsang pembentukan antibodi aktif.
Rabies Antibody Test membantu memastikan apakah seseorang memiliki kekebalan yang cukup terhadap rabies, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.
Baca juga : Klasifikasi Virus RNA: Memahami Ragam dan Mekanisme Replikasinya
Jika Anda bekerja dengan hewan atau mengalami gigitan hewan mencurigakan, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment