Diagnosis Laboratorium Penyakit Virus: Metode Modern untuk Deteksi HIV, Hepatitis, Rabies, dan Lainnya

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Virus merupakan parasit intraseluler yang hanya memiliki satu jenis asam nukleat (DNA atau RNA) dan dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia. 

Diagnosis laboratorium memegang peran penting dalam identifikasi infeksi virus secara akurat.

Baca juga : Jenis-jenis PCR yang Perlu Anda Ketahui untuk Keperluan Diagnostik

Penyakit Virus Umum dan Metode Diagnosisnya

1. HIV/AIDS

• Penyebab: Human Immunodeficiency Virus (HIV)
• Diagnosis:
  • Tes ELISA sebagai skrining awal
  • Western Blot untuk konfirmasi
  • PCR untuk mengukur viral load

2. Hepatitis Virus

• Tipe: A, B, C, D, dan E
• Diagnosis:
  • Deteksi antigen (HBsAg) atau antibodi melalui serologi
  • PCR untuk konfirmasi infeksi aktif

3. Rabies

• Diagnosis:
  • Imunofluoresensi pada jaringan otak
  • PCR untuk deteksi RNA virus

4. Dengue

• Diagnosis:
  • Tes NS1 Antigen (hari 1-5 infeksi)
  • Serologi IgM/IgG (setelah hari 5)

Metode Diagnosis Virus di Laboratorium

A. Deteksi Langsung

1. Mikroskop Elektron
   • Mengamati morfologi virus
2. PCR (Polymerase Chain Reaction)
   • Mendeteksi materi genetik virus
3. Deteksi Antigen
   • Menggunakan ELISA atau tes cepat

B. Isolasi Virus

• Kultur Sel: Mengamati efek sitopatik
• Embrio Ayam: Digunakan untuk virus influenza

C. Diagnosis Serologi

• IgM: Menandakan infeksi akut
• IgG: Menunjukkan infeksi lama atau imunisasi
• Tes Serologi Umum:
• ELISA
• Hemaglutinasi
• Western Blot

Baca juga : Apa Itu Neutralizing Antibody (NAb) ?

Kapan Serologi Digunakan?

• Saat virus sulit dikultur
• Untuk memastikan imunitas pasca-vaksinasi

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***