Methemoglobin: Biokimia, Risiko Klinis & Penanganannya di Laboratorium

Table of Contents

 

Methemoglobin: Biokimia, Risiko Klinis & Penanganannya di Laboratorium


INFOLABMED.COM – Apa itu Methemoglobin? Methemoglobin (MetHb) adalah bentuk hemoglobin di mana ion besi di pusat heme berubah dari keadaan ferrous (Fe²⁺) menjadi ferric (Fe³⁺), sehingga kehilangan kemampuan mengikat oksigen secara efektif 

Dalam kondisi normal, kadar MetHb dalam darah manusia hanya sekitar 1–2%, sisanya adalah hemoglobin fungsional 

Baca Juga: Kenali Methemoglobin (Hemoglobin M): Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Mekanisme Terbentuknya

  • Oksidasi hemoglobin: Hemoglobin Fe²⁺ terkena agen pengoksidasi seperti nitrit, benzocaine, atau obat-obatan tertentu, lalu terkonversi menjadi MetHb (Fe³⁺) .
  • Gangguan reduksi: Enzim seperti cytochrome b5 reductase umumnya mengembalikan MetHb ke hemoglobin. Kekurangan enzim ini—pada kondisi kongenital atau defisiensi seperti G6PD—akan meningkatkan kadar MetHb secara patologis 

Gejala & Tanda Klinis

Ketika MetHb meningkat:

  • 10–20%: kulit atau mukosa mulai berubah kebiruan (sianosis)
  • 20–30%: timbul gejala ringan (pusing, sesak napas)
  • 50%: gejala berat termasuk disorientasi, aritmia, bahkan kematian . 
  • Tingkat saturasi oksigen di oksimeter biasanya tampak “terkunci” di sekitar 85%, meskipun pasien menerima 100% oksigen 

Penyebab: Kongenital & Akuisita

  • Kongenital: Defisiensi enzim cytochrome b5 reductase (tipe I dan II) atau mutasi Hemoglobin M 
  • Akuisita: Paparan bahan kimia/obat seperti benzocaine, dapsone, nitrit/nitrasi (air sumur), bahan pewarna anilin. 
  • Bayi sangat rentan karena enzim belum matang, misalnya pada sindrom “bayi biru” 

Diagnostik Laboratorium

  • Fenotipe awal: Sianosis, darah coklat tua yang tidak merah cerah )
  • Co-oksimetri: Cara paling akurat untuk kuantifikasi MetHb, memperlihatkan >1–2%. Diagnosis dipertimbangkan bila >3% 
  • Gas darah arteri: Menunjukkan hipoksemia refrakter terhadap suplementasi oksigen 

Penatalaksanaan & Pengobatan

  • Ringan (kadar <20%, tanpa gejala berat): Observasi + oksigen support saja .
  • Sedang–berat (>20% atau gejala muncul): Metilen biru IV 1–2 mg/kg selama 20 menit 

    • Hindari pada defisiensi G6PD karena meningkatkan risiko hemolisis
    • Pendukung: Vitamin C, transfusi darah, atau terapi oksigen hiperbarik pada kasus berat 

Methemoglobin adalah bentuk hemoglobin yang tak mampu membawa oksigen karena oksidasi besi ke Fe³⁺. 

Bila jumlahnya berlebih, akan terjadi sindrom methemoglobinemia: sianosis hypoksik, pair of oxygen saturasi stuck di 85%, dan hipoksia jaringan berat. 

Baca Juga: Cyanmethemoglobin: Metode Akurat untuk Menentukan Kadar Hemoglobin dalam Darah

Diagnosis perlu konfirmasi melalui co-oksimetri dan gas darah. Penanganan cepat dengan metilen biru dan oksigen sangat krusial, terutama dalam kasus berat.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel TelegramFacebookTwitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment