Mekanisme Pembentukan Bilirubin: Dari Pemecahan Hemoglobin hingga Ekskresi
INFOLABMED.COM – Proses Pembentukan Bilirubin
Baca Juga: Uji Bilirubin Darah: Deteksi Dini Gangguan Fungsi Hati
Katabolisme Hemoglobin Sel darah merah (eritrosit) tua atau rusak dipecah di sistem retikuloendotel (sumsum, limpa). Hemoglobin dilepaskan dan dipecah menjadi globin dan heme. Heme diubah menjadi zat besi, karbon monoksida, dan biliverdin oleh enzim heme-oksigenase; selanjutnya biliverdin direduksi menjadi bilirubin tidak terkoniugasi oleh biliverdin reduktase
Transportasi Bilirubin Karena bilirubin bebas tidak larut air, ia diikat oleh albumin plasma dan diangkut ke hati
Konjugasi di Hati Dalam hepatosit, bilirubin tak larut air dikonjugasikan melalui penambahan glukuronida oleh enzim UDP‑glukuronil transferase (UGT1A1), mengubahnya menjadi bilirubin terkoniugasi yang larut air
Ekskresi ke Empedu & Usus Bilirubin terkoniugasi disekresikan ke dalam empedu, diangkut ke usus dua belas jari, lalu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilinogen. Sebagian besar diubah lagi menjadi stercobilin dan dikeluarkan lewat feses, sedangkan sebagian kecil diserap kembali dan dikeluarkan melalui urine sebagai urobilin
Gambaran Umum Metabolisme
- Unconjugated bilirubin: dihasilkan dari biliverdin, tidak larut air, diangkut via albumin
- Conjugated bilirubin: hasil konjugasi di hati, larut air, masuk ke empedu
- Urobilinogen & Ekskresi: urobilinogen → stercobilin (feses) / urobilin (urin)
Relevansi Klinis
Jaundice (Ikterus) muncul saat jumlah bilirubin darah melebihi normal (>2–3 mg/dL), tampak pada kulit/sclera
Tipe ikterus dibagi menjadi:
- Pre‑hepatic: akibat hemolisis berlebihan → ↑ bilirubin tak konjugasi
- Hepatic: gangguan hati → akumulasi kedua bentuk bilirubin
- Post‑hepatic: obstruksi saluran empedu → bilirubin terkoniugasi meningkat
Neonatal jaundice biasanya terjadi karena rendahnya aktivitas UGT1A1, rentang waktu beberapa hari setelah lahir
Pentingnya Proses Ini
Pembentukan bilirubin bukan sekadar proses pembuangan limbah, namun juga krusial dalam menjaga homeostasis tubuh—meliputi penanganan sel darah tua, metabolisme pigmen, serta penanda fungsi hati dan saluran empedu.
Baca Juga: Bilirubin: Biomarker Penting untuk Diagnostik Penyakit Hati dan Risiko Kesehatan Lainnya
Pemahaman lengkap atas mekanisme ini membantu dokter mendiagnosis dan merawat kondisi seperti ikterus, hemolisis, dan gangguan hepatobilier.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.
Post a Comment